Lihat ke Halaman Asli

Tarmidinsyah Abubakar

Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Negara Merdeka, Mentalitas Rakyat Terjajah Sama Dengan Tidak Merdeka

Diperbarui: 18 Agustus 2020   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu ketika, hari pertama saya tiba disana diberi kamar hotel yang mewah dan fasilitas yang lengkap, tentu saya sendiri didalam kamar yang luas itu, ada yang terasa kurang puas karena tidak bisa merokok. Anda harus membayar ribuan Dollar untuk pelanggarannya.

Malam itu kami mengakhiri malam hanya dengan melihat-lihat suasana ditengah kota Washington DC sebagai ibukota negara adikuasa yang populer itu.

Esok pagi saya dijemput dengan sedan limosin yang panjangnya kira-kira satu meter melebihi ukuran panjangnya mobil sedan biasa, dan saya sering melihat kenderaan itu di film-film televisi maupun bioskop, jadi menurut saya biasa aja karena saya bukan pengejar fasilitas itu meski selalu kita mendapatkan inovasi dalam ketersediaan mobil, rumah, hotel dan kantor mereka yang lebih memberikan kemudahan dan kenyamanan.

Tiba di departemen luar negeri kami melihat ada persiapan pertemuan disana, dan beberapa pegawai perempuan muda menyambut kedatangan kami dan mereka cantik sebagai perempuan. Tidak lama kemudian acara dibuka tentu saja Mr. John Carry menteri luar negeri yang sebelumnya adalah juga calon presiden hadir lima menit setelah ucapan Selamat Pagi pembawa acara dan memberi sambutan terhadap tujuan program kita disana.

Kemudian diperkenalkan beberapa maha guru dari harvard yang akan membicarakan kehidupan bangsa Amerika di sepertiga abad ini atau sekitar lima puluh hingga tujuh puluh tahun yang lalu. Ada juga yang membicarakan teori konflik pada bangsa didunia, kemudian tidak lupa juga mereka mempersiapkan manajemen kepemimpinan era baru.

Tentu otak saya cepat berputar bahwa hal ini sudah pasti kita berbicara manajemen kepemimpinan negara tertinggal dan sekaligus teori kepemimpinan masa depan. Teori-teori sosial dan politik semakin banyak dan terbuka ketika masyarakat lebih banyak mengalami perubahan yang dinamis.

Pelajaran pertama saya adalah  membuka kunci pintu sosial,  kebiasaan-kebiasaan masyarakat dunia ketiga itu sangat tertutup dan sistem kepemimpinan feodal akan turun temurun hingga beberapa generasi meski negara itu telah merdeka. Mereka tidak akan pernah belajar mengurus bangsanya, maka mereka mendapati ilmu secara otodidak dan orang itu akan menjadi pemimpin dan mewarnai kehidupan disemua sisi dalam waktu yang panjang.

Kenapa demikian? Karena bila anda belajar dan mengimplementasikannya pada masyarakat tersebut maka anda dianggap asing dan tidak familiar dengan perkataan dan prilaku serta sikap anda dalam politik, pemerintahan dan kehidupan umum. Anda akan menghadapi beberapa kegagalan dalam tujuan-tujuan kecil mendapatkan kepercayaan rakyat.

Jika ingin mempertaruhkan hidup anda untuk melakukan perubahan pada masyarakat maka kesabaran adalah modal untuk melewati "jembatan emas" dalam hidup anda dan hidup masyarakat. Perubahan kebiasaan pada makhluk sosial tidak mudah dilakukan maka kita harus lebih cepat meyimpulkan elemen-elemen konservatif sehingga ada inisiatif dijantung hati masyarakat untuk merubahnya karena ketinggalan itu tidak memberi harapan yang baik untuk masa depan bangsa anda. Lalu apa yang harus anda lakukan? Membuka kunci, membangun wawasan dan pengetahuan masyarakat.

Lalu, apa yang kita harap pada mereka sebagai wujud kesediaan untuk berubah? Jawabnya adalah membaca. Bagaimana mereka mau membaca sementara persentase orang membaca di daerah saya sedikit? Jawabnya adalah mereka akan membaca pelajaran sosial anda dan membaca keunikan dan perbedaan yang anda tulis dan bicarakan dalam dunia politik dan pemerintahan serta realita kehidupan sosial yang telah berlangsung lama.

Kemudian, apakah saya harus mendirikan perguruan tinggi atau sejenis itu untuk perubahan? Tidak karena hal itu membutuhkan waktu yang sangat lama. Jadi piliannya apa? Lakukan dimana saja, apakah di media sosial, radio, televisi, koran biasa, dan sebagainya. Apakah akan menjangkau semua masyarakat? Menjangkau karena yang tulis dan bicarakan adalah hal-hal yang terbalik dengan kebiasaan tetapi rasional dalam pemikiran siapa saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline