Di ujung senja
Saat bias jingganya tak lagi kentara
Kau pergi tanpa kata
Dan aku hanya bisa diam tanpa suara
Ditikam lara
Aku ingin bertanya, mengapa?
Tapi lidahku kelu
Sementara kamu dengan begitu pongahnya
Terus berlalu tanpa menoleh sedikit pun ke arahku
Aku terpaku
Untuk apa memberi harapan akan kebersamaan