Lihat ke Halaman Asli

Tarmidinsyah Abubakar

Mantan Pemimpin Partai Politik

Apa yang Perlu Menjadi Pertimbangan Ketika Memilih Calon Presiden dan Caleg?

Diperbarui: 16 Desember 2023   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber percetakan Oleh: godfathers

Mari evaluasi pikiran anda tentang harapan pada presiden sebelumnya yang pernah terpilih. Lalu evaluasi dengan harapan anda dan janji pembangunan oleh presiden terakhir.

Berikutnya mari kita tinjau kehidupan anda yang jauh dari kesejahteraan dan janji politik presiden dan seluruh calon eksekutif dan anggota legislatif, semua kontestan tidak ada yang menjanjikan kehidupan masyarakat yang mundur kebelakang. Pastinyan seluruh calon dalam pemilu dan orang politik yang ingin mendapat kursi semua mereka menjanjikan harapan perbaikan hidup kepada masyarakat.

Lalu, apakah janji mereka semua terpenuhi atau semua mereka hanya mengingkari dan melupakan ucapan saat berkampanye?

Kesimpulannya, jika semua legislatif dan eksekutif yang pernah dipilih rakyat menepati janjinya, tentu rakyat di negara ini sudah lebih dari sejahtera atau bisa disebut sudah makmur.

Lantas, apa yang menjadi catatan di pikiran anda?

Pertama, Bahwa seluruh calon hanya ingin mendapatkan jabatan terus mendapat fasilitas dan gaji untuk kepentingan dirinya dan keluarganya, bahkan tidak juga untuk teman dan kelompok politiknya.

Kedua, Bahwa anda cukup memahami dan bersabar supaya tidak terbawa dengan pikiran negatif maka anda tidak ingin mengatakan secara vulgar tentang peran mereka yang anda anggap sebagai pecundang, karena mungkin saja anda bisa memanfaatkan peluang terhadap potensi keberadaan mereka.

Ketiga, Karena rata-rata mereka yang pernah menjadi calon adalah pecundang, maka kemudian mereka juga tidak mungkin melakukan janji-janji yang kebalikan dari tujuan yang bernama kampanye politik. Tidak mungkin mereka mengajak rakyat untuk mengkampanyekan agar tidak memilihnya yang justru akan terlihat aneh. Misalnya ada calon presiden mengatakan bahwa dirinya tidak baik dan tidak pinter maka jangan memilih dirinya. Hal ini akan melawan kecenderungan politik secara umum.

Keempat, Anda akan mendapatkan mereka juga dengan janji yang lebay (berlebihan) maka ada adagium materi kampanye yang berbunyi : Saya akan membangun jembatan pada sungai di wilayah kita, kalau tidak ada sungai kita bangun sungai-sungai sekalian.

Pertanyaannya, apakah janji kampanye tersebut tidak masuk akal?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline