Malang, (26/4) Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah dilakukan di berbagai wilayah. Larangan Mudik juga telah diterapkan pemerintah. Semua itu guna mereduksi penyebaran virus corona atau SARS-CoV-2. Semua melawan terjadinya banyak korban lagi berjatuhan. Termasuk juga kelompok Kelompok Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang (KKN UM) ini yang tidak mau diam. Mereka membuat hazmat guna berpartisipasi melawan virus corona.
Senin, 9 Maret sekelompok mahasiswa berangkat KKN ke Desa Sumberejo. Persiapan telah mereka lakukan jauh-jauh hari sebelumnya. Sehingga tidak butuh waktu lama bagi mereka menentukan di mana akan tinggal,aktivitas apa saja yang akan dijalani di hari-hari awal KKN dan lain sebagainya.
Kelompok KKN ini bernama Kelompok Desa Sumberejo karena berada di Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Berjumlah 15 orang, hari pertama yang mereka lakukan adalah bersilaturahmi ke Balai Desa untuk bertemu perangkat desa. Abdul Rohman (kepala desa), Irawan (Sekretaris Desa), dan perangkat yang lain menerima mereka dengan baik sehingga kegiatan bisa berjalan dengan baik.
Hanya saja baru dua minggu KKN berjalan, kelompok Desa Sumberejo harus kembali ke kampus gara-gara virus corona. Kegiatan tidak mungkin dilanjutkan di Desa Sumberejo karena banyak aktivitas lembaga yang lumpuh. Banyak sekolahan yang dialihkan ke pendidikan berbasis online sesuai dengan instruksi mentri pendidikan Nadhiem Makarim.
Melihat keadaan yang semakin memburuk gara-gara pandemi SARS-CoV-2 atau biasa disebut virus corona. Kelompok KKN Desa Sumberejo tidak mau tinggal diam. Mereka turut andil mereduksi penyebaran virus dengan cara membuat alat pelndung diri (APD) Hazmat.
Pembuatan APD Hazmat yang dilakukan kelompok KKN Desa Sumberejo Kec. Gedangan, Kab. Malang ini didasarkan karena minimnya stok yang dimiliki Rumah Sakit. Bahkan tidak jarang doker harus memakai jas hujan untuk melindungi diri dari virus corona yang dibawa pasien. Keadaan semakin genting lagi karena virus ini penyebarannya sangat cepat. Sehingga kelengkapan yang digunakan oleh dokter harus segera dipenuhi.
Jika dokternya sakit terserang virus corona sedangkan positif corona memiliki resiko kematian. Maka akan sangat disayangkan jika banyak dokter dinyatakan positif corona. Karena hanya dokter saja yang mampu merawat masyarakat yang sakit. Kesehatan adalah kunci segalanya.
Pembuatan APD Hazmat yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa KKN Desa Sumberejo ini bekerja sama dengan Garda Pakde yang diinisiasi oleh alumni jurusan Tata Busana UM. Garda Pakde adalah singkatan dari Galang Dana Pakaian Dekontaminasi.
Terhitung minggu,(19/4) Garda PakDe telah merencanakan membuat APD berjumlah 1000 pcs yang dijahit oleh volunteer. Sedangkan 160 pcs di antaranya dikerjakan oleh Kelompok KKN Desa Sumberejo. APD dHazmat yang telah dibuat disalutkan ke berbagai Rumah Sakit yang membutuhkan.
Aulia Waisal, salah dari mahasiswa KKN menyebutkan jika meski kegiatan mereka tidak berada di desa seperti kegiatan KKN biasanya. Namun "insyaallah kegiatannya bermanfaat."
Kegitan yang mereka lakukan telah disetujui oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL), Yana Respati Dewi, S.E., dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.