Lihat ke Halaman Asli

taptazani masruri

always surprised by future

Fundamental Ekonomi RI Didukung Konsumsi Rumah Tangga dan Investasi

Diperbarui: 7 Desember 2022   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Dengan ditopang nya oleh ekonomi dalam negeri yang kuat, sehingga kinerja ekonomi Indonesia masih tetap terjaga. Konsumsi Rumah Tangga menjadi penyumbang pertumbuhan terbesar PDB dengan mampu tumbuh tinggi sebesar 5,39% , sementara konsumsi LNPRT juga tumbuh signifikan mencapai 6,09%. PMTB juga mampu tumbuh sebesar 4,96% (yoy) sejalan dengan meningkatnya kapasitas produksi dunia usaha.

Menurut Airlangga, daya beli masyarakat terdorong berkat adanya peningkatan realisasi program perlindungan sosial sebesar 12,46% dan peningkatan realisasi subsidi BBM sebesar 111,96% . Angka tersebut mutlak menunjukkan bahwa ekonomi (PDB) Indonesia 2022 telah berhasil mencapai 6,6% di atas level PDB pra-pandemi (2019). Capaian tersebut cukup membuktikan bahwa roda pemulihan ekonomi domestik terus bergerak cepat di tengah perlambatan ekonomi global yang masih terjadi.

Capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia tak lain karena ditopang oleh fundamental ekonomi dalam negeri yang kuat serta kinerja sektor-sektor ekonomi yang masih tetap terjaga di tengah arus perekonomian yang begitu overcome.Ekonomi Indonesia berhasil tumbuh dengan dorongan sektor domestik yakni pengeluaran konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), di mana porsi konsumsi rumah tangga sendiri mencapai sekitar 50,38%.

Capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia tak lain karena ditopang oleh fundamental ekonomi dalam negeri yang kuat serta kinerja sektor-sektor ekonomi yang masih tetap terjaga di tengah turbulensi global yang tak terelakkan. Ekonomi Indonesia berhasil tumbuh dengan dorongan sektor domestik yakni pengeluaran konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), di mana porsi konsumsi rumah tangga sendiri mencapai sekitar 50,38%.Pada kuartal ini, pertumbuhan konsumsi makan minum berhasil tumbuh 2,6% . Begitu juga konsumsi transportasi, komunikasi tumbuh 12,9% , serta kegiatan restoran dan hotel juga mengalami pertumbuhan 9,1%. Kondisi tersebut telah mencerminkan bahwa kegiatan rumah tangga masih tetap kuat dan terjaga. Artinya, ketika belanja pemerintah dapat dilakukan pada waktu dan sasaran yang tepat, maka dapat memberikan dorongan positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan adanya pertumbuhan tersebut, investor bisa memanfaatkan peluang untuk berinvestasi di sektor yang menangkap potensi pertumbuhan ekonomi Dari sisi ketahanan ekonomi, Indonesia juga ditopang oleh indikator stabilitas makro ekonomi seperti suku bunga, inflasi, neraca transaksi berjalan dan cadangan devisa yang membaik sehingga kondisi ini dapat membuat Indonesia lebih kuat dalam menghadapi normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat. Karena itu, minat investor asing terhadap pasar saham Indonesia cukup baik, terlihat dari pembelian bersih investor asing di pasar saham yang mencapai US$425 juta pada Januari 2022, walaupun kondisi pasar global sangat fluktuatif.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline