Lihat ke Halaman Asli

Taohids

Sopir truk

Cara Efektif Menghentikan Kebiasaan Merokok

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kebiasaan merokok, itu sama dengan kebiasaan mengkonsumsi Miras atau narkoba.
Bahkan kebiasaan merokok, juga sama dengan kebiasaan berjudi atau memasang lotere.
Yang membedakan diantara persamaan diatas, adalah efek yang diakibatkan kebiasaan tersebut.
Sebut saja misalnya minuman beralkohol.
Efek mematikanya bisa langsung terasa saat itu juga.
Baik mati syaraf, mati pikiran, bahkan mati konyol atau mampus.
Beda dengan rokok, efeknya memang mematikan namun dalam jangka panjang.
Bahkan kebanyakan perokok, seperti tidak merasa efek apapun pada kebiasaanya tersebut.

Contoh lainya seperti kebiasaan berjudi
Efeknya jelas mematikan dan terasa saat itu juga.
Sudah tidak asing lagi banyak kasus orang kaya mendadak bangkrut karena berjudi.
Bahkan tidak sedikit dari mereka yang langsung mati bunuh diri karenanya.
Belum lagi yang stress karena dililit utang,
Dan tidak sedikit orang yang merasakan hidup dibalik jeruji besi karena si judi ini.

Itulah kenapa sebabnya banyak orang yang mampu menghidari Miras, narkoba, dan berjudi.
Tapi tidak pada rokok.
Bahkan MUI pun bisa dibuat pusing oleh si rokok ini.
Hanya karena untuk menentukan Si Rokok ini halal, haram, atau mubah bila di hisap.

Jadi sebetulnya, sia-sia pemerintah atau produsen rokok membuat peringatan untuk tidak merokok.
Toh dengan peringatan apapun, perokok tidak pernah berkurang.
Seharusnya yang dilakukan pemerintah adalah menutup pabrik rokok
Dan produsen rokok menghentikan produksi mereka.
Itu bila memang mereka peduli pada kesehatan perokok.

Namun bila hal diatas sulit dilaksanakan
Buatlah agar rokok bisa berefek langsung saat itu juga.
Misalnya mengganti semua racun yang ada dalam rokok dengan Conium.
Saya yakin, orang akan berpikir dua kali untuk merokok.
Apalagi sampai harus membelinya..

Perokok Kelas Berat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline