Lihat ke Halaman Asli

Ribuan Hektare Sawah Terancam Kekeringan

Diperbarui: 15 Februari 2019   00:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggul yang jebol di Subang (Foto oleh Jabarnews/Mar)

Kabupaten Subang, Jawa Barat memang terkenal sebagai penghasil nanas. Siapa yang tidak tahu legitnya nanas madu. Selain itu, Subang juga merupakan salah satu produsen beras utama di provinsi daerah Jawa Barat. Meski sekarang, produksi beras di sana sedang berada di bawah ancaman kegagalan.

Sekitar 2.000 hektare sawah milik warga di Kabupaten Subang, Jawa Barat, terancam kekeringan. Ini terjadi akibat jebolnya Tanggul Irigasi Curug Agung di Kampung Melong RT 18/RW 07 Desa Jambelaer, Kecamatan Dawuan, Subang, pada Rabu 13 Februari 2019 siang. Bila tidak segera diperbaiki, maka 2000 hektare sawah warga akan kekeringan.

Sindo Jabar

Irigasi yang jebol itu merupakan saluran sekunder atau cabang dari saluran primer yang membagi saluran induk ke saluran kecil. Saluran ini mengaliri ribuan hektare areal pertanian padi yang ada di tujuh desa di Subang, yakni Desa Batusari, Desa Manyeti, Desa Dawuan Kidul, Desa Margasari, Desa Sukasari, Desa Dawuan Kaler, dan Desa Cisampih.

Saat tanggul jebol pun ada ribuan meter sawah di sekitarnya rusak. Tapi sekarang, aliran air sudah dihentikan dari hulu. Jebolnya tanggul tersebut mencapai 10 meter. Penyebabnya diduga kondisi air yang melebihi kapasitas lantaran tingginya intensitas hujan belakangan ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subang Hidayat mengatakan, begitu tahu tanggul penahan air itu jebol, pihaknya langsung datang ke lokasi. Dia menyebut, di lokasi tanggul sebelumnya sudah ada kebocoran dan pernah ada perbaikan dari pihak PJT II.  

Pemkab Subang pun, kata Hidayat sudah melakukan koordinasi dengan perusahaan pengelola irigasi itu. Pemerintah setempat meminta agar perusahaan segera turun dan melakukan perbaikan. Sebab, saluran air itu fungsinya yang sangat vital untuk mengaliri areal persawahan. 

Tapi sampai dengan adanya perbaikan, warga setempat mungkin akan bergotong royong terlebih dahulu. Agar potensi kekeringan 2000 hektare sawah tidak benar-benar terjadi. Bila tidak segera ditangani, maka sudah pasti produksi padi di daerah itu akan terganggu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline