Lihat ke Halaman Asli

Penderita pulmonary hypertension mengajarku banyak hal dan memberkatiku... ...

Diperbarui: 2 September 2017   04:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sudah lama sekali rasanya tidak menulis cerita, pendapat di rumah ku ini.... For you to know dear guys hidup ku beberapa waktu lalu sangat sibuk, latihan menyanyi dan "mengunjungi shabatku" setiap weekend. Adalah K'Mastiur nama panggilannya  "TIUR". Kak Tiur ku ini sejak 2008 lalu divonis  menderita pulmonial hypertension, tentu setelah check sana sini, baik di Medan, Jakarta, dan Penang. Dan ya..jawabannya tetap sama.  Sekarang tidak banyak kegiatan yang bisa dikerjakan selain hanya stay di rumah dan memimpin kelompok KTB di rumah... ya juga sesekali memasak puding... :). Saya ceritakan sedikit profil Kak Tiur yah.. :) Kak Tiur adalah sahabat saya di perkantas Medan, dia melayani di PMdK medan (Persekutuan Medis Kristen) dia tercatat sebagai salah satu perawat pns di rumah sakit dr.Pirngadi Medan sejak tahun 2006. Lulus dari Ilmu Keperawatan USU. ---------- kembali ke PULMONARY HYPERTENSION..: Pulmonary hypertension umumnya berakibat dari penyempitan, atau pengerasan, dari arteri-arteri pulmonary yang memasok darah ke paru-paru. Secara konsekwen, jantung menjadi lebih sulit untuk memompa darah maju melalui paru-paru. Tekanan ini pada jantung menjurus pada pembesaran dari jantung kanan dan akhirnya cairan dapat menumpuk di hati dan jaringan-jaringan lain, seperti pada tungkai-tungkai (legs). ---------- Pulmonary Hypertension (PH) membuat dia...menjadi tidak se-fit dahulu...kak Tiur tdk bisa mengerjakan banyak hal seperti dahulu, dan juga tidak bisa bekerja seperti dahulu. As I mentioned above that she stays at home. Setiap kali kunjungan..kami bercerita, kadang aku juga menyanyi untuknya karena, kak Tiur tidak bisa pergi ke gereja lagi...jadi sudah hampir 4 tahun ini tidak pernah ibadah minggu. Namun dia tetap setia melakukan Saat teduhnya :).  Oh ya..harus ada 2 tabung oksigen dirumah...jadi setiap kali kak Tiur merasa sesak, atau capek..dia harus segera memasukkan selang oksigen ke hidung dan harus merebahkan diri. --------- Saya begitu mengasihinya ^_^, dia mengajarkan begitu banyak hal dengan mengatakannya secara langsung mauun tidak. Ketika melihatnya menggunakan oksigen..saya diingatkan betapa saya sering lupa bersyukur bisa menghirup oksigen di dunia ini.  Ketika  melihatnya berdoa dan terkadang seperti anak kecil yang polos, saya juga diingatkan betapa saya harus selalu bersyukur untuk kesehatan ini. Kak Tiur tidak boleh terlalu banyak bercerita karena dia akan lelah ... Oh ya kuku-kukunya juga harus di pedi medi supaya dia tidak ngeri melihatnya, karena kukunya sudah mulai berwarna kebiruan, nah saya adalah juru pedimedinya... :). --------- Banyak hal yang kami bicarakan ketika bertemu, mulai dari bercerita tentang buku Pak Julianto Simanjuntak yang selalu ada di mejanya, sampai mengupas koleksi buku2 yang dia punya. Kami menyukai buku KICK ANDY, Si Om Kribo. Oh ya Kak Tiur pernah nampang di TV loh, ketika itu dia check up ke Jakarta kalau tidak salah ke Harapan Kita...kemudian dia melanjutkan petualangannya dengan menonton KICK ANDY :). Kami sudah mengupas habis buku KICK ANDY...saling bercerita tentang apa yang kami baca... Walau belum memiliki semua bukunya.. :( hiks hiks... Kami juga menyukai PERSIPURA ...tepatnya saya dipengaruhi kak Ti untuk menyukai persipura..dan kami pecinta BOAS cs...hihihihi...... Kami berdua juga menyukai warna ungu :) kami juga menyukai pizza...intinya kami menyukai hal yang sama :). Saya suka sekali jika kak Ti memasak puding...she is absolutely perfect in making it :). ---------- Ini beberapa foto nya : :) bersama Om Kribo ANDY NOYA dan ini kami ketika bersama :) Kami berdua juga sama2 mengagumi RAJA AMPAT...semoga suatu saat bisa kesana...dan walaupun seandainya tidak bisa kesana kami sudah senang juga bisa menikmati liburan kesana dengan melihat foto2 alam RAJA AMPAT itu :) oh ya ini mau nyempilin seorang sahabat juga yang telah berbagi berkat melalui kesaksiannya berjuang melawan cancer.... http://www.facebook.com/rheza.christian, juga silahkan mebaca blognya di http://gayot.posterous.com/ Hidup ini indah, seindah pelangi, seindah mawar ungu nun jauh disana yang belum pernah terlihat olehku.... dan ingatlah bahwa setiap hal yang kita alami dalam hidup ini yang diijinkan oleh Tuhan untuk kita alami adalah untuk mendatangkan kebaikan. Happy sunday ..Today is raining heavily here, I love writing. 

Been leaving writing for almost thousand years. Re read again the posts ... I feel they are all so "cabe2an" ... 

My Gavriel. He was born last year, November 11th. Blue baby, the first sign of CHD. Congenital Heart Defect. Gav was so calm and most of his new time in his life he didn't cry much and didn't want to nurse either. We we're separated once he was born (while actually I gave birth in a "room in" hospital. Since then, I know something wrong with my baby. I kept on asking the nurse to send my baby to my room, but they said "anak ibu kalau menangis membiru, kita harus observasi dulu dan menunggu dokter jantung anak". I tried my best not to thought the worst at that time, whispered to myself " he's fine, he'll be ok, he just need time to adapt in this new environment" , as I cried out loud in my heart, in silent.

Long story short, papa Gav dipanggil dokter anak untuk betemu Dsa (K) dan seperti disambar petir waktu itu rasanya.......papa Gav memberitahu saya bahwa jantung anak kami "imperfect" dijelaskan sedemikian rupa dengan bahasa kedokteran yang sangat tidak saya pahami, she said “ini bisa dioperasi…….and so on” ....bat that time I only thought "anak kami tidak bisa bertahan " dan kalimat ini membuat saya semakin sedih and of course I cried a lot due to my baby’s condition as I bear the pain of C-Section . Suddenly I lost my smile for almost months, I was more cried than breathed.

This picture was taken hours after Gav was born, sewaktu dokter belum melakukan echocardiography, dan kami belum mengetahui kalau bayi kami memiliki PJB.

cute baby rite? :)

(AFTER FEW TIMES LEAVING "WRITING")

NICU

Bayi kami sangat akrab dengan NICU di waktu pertama di kehidupannya, hari ketiga setelah dinyatakan CAVSD and so on (please just google it) bayi kami dirawat di NICU, dia dihubungkan dengan alat saturasi yang menampilkan kadar oksigen dalam darah , angka itu akan tertera di monitor. bayi kami juga diberi oksigen (walau selalu lepas dr hidungnya) #mamaextremelysadbaby trust me...if it's possible I do look forward to replace you.

Satu minggu, mulai dari melahirkan bayi kami, dan "pemulihan" pasca operasi (walau sebenarnya saya blm merasa pulih waktu itu, malah semakin hancur) kami pun pulang dan membawa bayi kami kerumah. Puji Tuhan. 2 hari kemudian kami kontrol ke Rumah Sakit , lalu bayi kami periksa darah dan ternyata bilirubin nya tinggi, bayi kami pun kembali dirawat di RS untuk disinar/fototerapi, I thought we only need to deal with PJB ternyata harus ditambah lagi dengan bilirubin tinggi, how life is unfair. He needs 4 days to stay at NICU. 1 hari kami ke RS sebanyak 2 x pagi dan malam untuk mengantar ASI dan menyusui dna memeluk melepas rindu (walau malah semakin rindu). The condition of being a new mom but you sleep with no baby with you is so heartbreaking. Sebenarnya saat itu ingin sekali tidur di emperan luar NICU tetapi orangtua dan suami melarang karena luka operasi masih harus dirawat (rest a lot at home).

my precious Gavriel, Papamama will sacrifice all..only for you dear.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline