Lihat ke Halaman Asli

Tantri WulandariSubroto

Mahasiswa Magister Agribisnis

Relaksasi Impor Bawang Putih, UMKM Makanan Jember Tersenyum

Diperbarui: 27 Juni 2020   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi bawang putih di pasar. (Foto: Tribunnews/Haerudin)

"Saya selaku pegiat UMKM makanan di Jember dan teman-teman pegiat lainnya juga menyambut baik turunnya harga bahan pokok terutama bawang putih dan bawang bombai ini."

Awal bulan Mei harga bawang putih dan bawang bombai melonjak tinggi, harga bawang putih bisa mencapai 25.000 rupiah perkilo dan bawang bombai melonjak hingga 120.000 rupiah perkilogramnya. 

Usaha menengah kecil dan mikro dibidang kuliner khususnya di Jember Jawa Timur mulai resah dengan adanya lonjakan harga dari bulan April 2020 saat COVID-19 sudah mulai mendesak Indonesia untuk mengeluarkan kebijakan “dirumah saja”. Cash flow yang menurun dikarenakan beberapa resto, destinasi wisata dan perhotelan di turunkan aktivitas nya. 

Restoran yang mulai melaksanakan take home untuk makanan, sampai destinasi wisata yang ditutup mengakibatkan trafic pembeli juga terjun bebas. 

Ditambah dengan melonjaknya bahan pokok, termasuk bawang putih. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pegiat bisnis kuliner di Jember Jawa Timur, pilihannya adalah mengurangi kualitas makanan sehingga harga jual tetap atau menaikkan harga makanan dengan mengikuti lonjakan harga bahan pokok.

Kabar burung dipsar adalah, barang-barang impor dibatasi jumlah, malah ada barang yang tidak dapat masuk ke Indonesia karena pembatasan perdagangan Internasional. Jadi dengan kata lain bawang putih yang biasanya kita impor dari negara tetangga itu tidak bisa masuk ke pasar-pasar di Indonesia selama pandemi. 

Alhasil stok bawang putih di Indonesia menipis, hukum ekonomi yang mulai bermain sesuai rulesnya. Harga akan naik jika persediaan barang menurun sedangkan permintaan tinggi, supply demandnya tidak seimbang. 

Padahal di Tiongkok pada bulan bulan ini mengalami panen raya. Berdasarkan data dari Jawapos.com panen raya Tiongkok 7 juta ton yang notabene lebih besar dari tahun lalu yang hanya 5 juta ton saja.

Masalah pemasaran karena pembatasan perdagangan ini membuat jalur distribusi ekspor impor terbatasi yang mengakibatkan harga barang pokok yang bersinggungan langsung dengan impor sangatb rentan. 

Seperti kita ketahui bahwa Indonesia tidak bisa menanam bawang putih, akhirnya sangat tergantung terhadap negara lain untuk pemenuhannya. Siskaperbapo adalah sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok di Jawa Timur. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline