Lihat ke Halaman Asli

Tantri Lukito

Fresh Graduate di Universitas Gunadarma

Guru Piket dan Peraturannya yang Menginspirasi

Diperbarui: 16 November 2023   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siapa yang merasa kalau masa SMA adalah masa yang paling menyenangkan? Jika teringat kembali masa SMA adalah momen dimana kita mempunyai pertemanan yang menyenangkan. Begitu juga banyak cerita suka dan duka yang telah dilewati ketika duduk di bangku sekolah. 

Hal yang kurang disukai saat masih sekolah adalah malas bangun pagi untuk berangkat sekolah dimana saya harus mempersiapkan baju sekolah dan buku pelajaran yang akan dibawa serta harus mandi untuk berangkat ke sekolah.

Saat sudah siap dan berangkat ke sekolah yang menjadi masalah adalah terkadang kalau di perjalanan suka mengalami kemacetan hingga akhirnya telat sampai di sekolah. Sesampainya di depan sekolah dan pintu gerbang yang sudah ditutup, Saya melihat sudah ada guru piket sudah menunggu di meja piket.

 Teringat nama guru piket bapak slamet pernah menjadi wali kelas saya saat kelas 10. Pak Slamet ini pernah menjadi wali kelas saat kelas 10 dan diajar oleh beliau sampai kelas 11.

Sosok yang saya ingat dari beliau adalah guru yang sangat tegas dalam menerapkan aturan aturan yang berlaku di sekolah walaupun pasti ada siswa yang tidak suka dengan peraturan yang berlaku saat di sekolah. 

Peraturan yang pernah saya langgar seperti : 

  • Telat datang ke sekolah

Sekolah saya jadwal masuk kelas yang sudah ditentukan yaitu jam 06.45 WIB dengan masih ada toleransi waktu sampai jam 07.00 pagi. Tetapi saya dalam beberapa waktu suka terlambat datang dan jika pak slamet yang menjadi guru piket pada hari itu pasti akan dihukum disuruh lari di lapangan sekolah beberapa putaran dan pernah juga kalau tidak salah disuruh memungut sampah di sekitar lapangan sekolah.

Pelajaran sedikit yang bisa diambil dari hukuman pada saat sekolah SMA :

  • Saat terkena hukuman seperti lari beberapa putaran di sekolah menurut saya pak slamet cukup menginspirasi dalam hal hukuman seperti lari yang dilakukan di sekolah itu  dapat bermanfaat bagi tubuh dan dengan itu tubuh dapat menjadi lebih sehat dan kuat.
  • Mendapat hukuman memungut sampah di lapangan sekolah dimana saya terinspirasi dari pak slamet juga dan mendapatkan pelajaran bahwa seharusnya dengan membuang sampah pada tempatnya dapat membuat daerah sekitar menjadi lebih bersih dan terlihat rapi serta mencegah sampah yang ada terbawa ke selokan lalu saluran air menjadi mampet dan dapat menyebabkan banjir.

Begitu banyak cerita selama saya diajar oleh pak slamet dari wali kelas 10 dan menjadi guru saat kelas 11 sebelum akhirnya pindah ke tempat sekolah lain. Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 2023 saya menjadi teringat dengan sosok beliau yang tegas dalam menegakkan aturan di sekolah dan saat di kelas beliau mengajar dengan gaya mengajar yang cukup dipahami oleh siswa lainnya.

Untuk Bapak Slamet semoga sehat selalu dan juga untuk guru saya yang lainnya terimakasih atas ilmu yang telah diajarkan saat masih di SMA. Terimakasih telah membuat perjalanan masa sekolah saya menjadi lebih indah dan berwarna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline