Lihat ke Halaman Asli

Tantri Meilani

Mahasiswa IAIN Kendari Semester 6 dengan kejuruan Ekonomi Syariah

Mahasiswa Demo Terkait Beberapa Isu, Netizen Pro Kontra

Diperbarui: 12 April 2022   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Demo besar-besaran yang dilakukan oleh seluruh Mahasiswa Indonesia yang dipandu oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dilaksanakan pada tanggal 11 April 2022. Aksi demonstrasi ini merupakan bentuk penolakan terhadap beberapa isu nasional yang disoroti belakangan ini.

Dikutip dari Kendari info, beberapa isu yang dimaksud adalah naiknya harga BBM, kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng, pemindahan ibu kota negara (IKN), kenaikan pajak, penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Namun, hal ini mendapatkan beragam komentar dari netizen Indonesia. Tentu saja tidak semua menunjukkan dukungan terhadap mahasiswa, ada juga yang bersikap kontra dengan beragam alasan.

Berikut beberapa komentar netizen di konten tik tok yang menayangkan terkait demo mahasiswa 11 April 2022.

@BoyChild: "Demo minyak naik. padahal nyatanya memang seluruh dunia minyak naik. Demo tolak 3 periode. Padahal presiden sendiri bilang ga minat 3 periode."

@Rian Fahardhi | Presiden Gen Z. "Demonstrasi itu hak untuk menyatakan pikiran, kalau kita memprovokasi orang untuk menyatakan pikiran apa yang salah tuh?"

@Anto ardian: "Bukan tidak mendukung, tapi harus jelas apa yg didemokan! Dipelajari dulu apa yg mau didemo, melerai kesalahan dengan cara salah yaitu kejahatan besar."

@Ali mansur: "Demontrasi aslinya bisa damai gak rusuh asalkan para penjabat tinggi mau turun bukannya malah ngumpet."

@Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan: "Jika mahasiswa sudah tidak di percaya, lantas yg memperjuangkan rakyat siapa lagi?"

@Wirdot: "Saya setuju di demo tapi yang penting jangan anarkis ...,"

@nasigorengkarethiji: "Miris, ternyata berilmu dan berpola pikir baik ga selamanya harus pake jas percuma juga sih pake jas dan gelar tinggi kalau masih mudah terprovokasi."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline