Indonesia vs Jepang semakin mendekati hari H tapi diperkirakan pertandingan tersebut hanya lelucon saja. Beda kelas!
Dari empat pertandingan yang sudah dimainkan, Timnas Indonesia hanya mampu mengumpulkan 3 poin, Sementara Jepang sukses meraih 10 poin.
Tak heran jika banyak pihak yang menilai pertandingan Indonesia vs Jepang di GBK Senayan pada 15 November nanti akan berjalan tidak seimbang bahkan mirip lelucon saja akibat beda kelas tadi.
Meski PSSI, Erick Thohir dan STY sudah berusaha mencari dan mengumpulkan pemain berdarah Indonesia di seluruh penjuru dunia lewat program diaspora atau naturalisasi tetap saja kualitas para pemain Timnas Indonesia itu masih di bawah Jepang.
Sekali lagi, beda kelas.
Memang masih banyak pihak yang berharap ada keajaiban di pertandingan Indonesia vs Jepang tadi. Bisa dilihat dari tiket yang sudah terjual habis.
Tapi keajaiban itu tidak akan datang. Hanya mimpi belaka melihat Timnas Indonesia bisa menang melawan Jepang. Mimpi yang terus menerus digaungkan. Indonesia akan tampil di Piala Dunia 2026, saudara-saudara! Berikan dukungan kalian!
Masih saja senang dengan propaganda-propaganda tidak bermutu yang membuat banyak orang terbuai dalam mimpi.
Sila cari pemain berdarah Indonesia lewat naturalisasi atau apapun itu, tapi prestasi yang diharapkan tidak akan datang, sebab darah atau keturunan bukanlah segalanya.
Ingat, tidak ada prestasi atau keberhasilan yang bisa diraih lewat cara instan atau karbitan.