Lihat ke Halaman Asli

Sesaat sebelum Menyoblos

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anakku,

Hari ini saya dan ibu kalian berdua akan melakukan pekerjaan paling suci untuk negeri ini. Dalam sebuah bilik sunyi nan "rahasia", apa yang saya lakukan saat ini bisa memberikan makna bagi bangsa ini.

Saya dan Ibu kalian tersenyum ketika kalian berdua, bersama-sama berdebat dengan kawan-kawan kalian mengenai pemilu ini.Pertanyaan kalian tidak lagi hanya " mau milih siapa?", tetapi sudah sampai kepada "Teteh mau milih ini....karena...." dan "Akang mah mau milih ini....karena...." dengan argumen yang lucu khas anak SD.

Tapi kalian telah menunjukan rasionalitas politik yang tinggi. Bukan karena sogokan, atau dirayu orang, atau disuruh kami. Kalian sangat independen menentukan pilhan politik itu.

Anakku,

Jawaban yang berat adalah ketika kalian bertanya, "memang kalau kita menyoblos hari ini, negeri ini bisa berubah? Bagaimana caranya?"

Saya cukup pusing menjawabnya. Akhirnya dengan menggunakan jawaban agak matematik, kalian bisa memahami mengapa menyoblos itu tetap penting.

Anakku,

Ketika kalian sudah saatnya melakukan pekerjaan politik seperti kami, kalian harus punya keyakinan yang tinggi bahwa mencoblos itu merupakan kewajiban yang harus kita tunaikan untuk negeri ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline