Lihat ke Halaman Asli

Perubahan Kurikulum Adakah Berbau Politik?

Diperbarui: 9 Juli 2024   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar diambil dari Canva Ai

Perubahan Kurikulum Adakah Berbau Politik ?

Oleh : Tantan Bustanul Arifin

Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana di STKIP Arrahmaniyah Depok

Kita sepakat bahwa Kurikulum pendidikan bersipat dinamis, berubah sesuai kebutuhan, seiring perubahan zaman. Kurikulum pendidikan dibuat dengan tujuan mempermudah tercapainya tujuan pendidikan nasional sesuai undang undang pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 yang berbunyi “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”.

Namun dalam praktik nya, perubahan kurikulum seringkali memunculkan berbagai masalah yang berdampak pada seluruh pemangku kepentingan dalam pendidikan. Berikut bebrapa masalah yang sering muncul akibat pergantian kurikulum yang sering terjadi:

1. Guru dan siswa memerlukan Waktu Penyesuaian

Dengan adanya pergantian dan penerapan kurikulum baru diperlukan waktu penyesuaian baik  guru maupun siswa, guru harus belajar kembali dengan mengikuti pelatihan pelatihan untuk memahami dan mengimplementasikan kurikulum baru.

Begitu juga dengan peserta didik, siswa harus beradaptasi dengan sistem pembelajaran dan penilaian yang baru ketika kurikulum berubah. Jika guru perlu waktu untuk memahami kurikulum baru dan siswa memerlukan waktu untuk adaptasi, maka proses pembelajaran tidak akan maksimal.

2. Beban Finansial yang meningkat

Penerapan kurikulum baru berdampak pada berubahnya bahan ajar dan sumber pembelajaran, sehingga penerbit buku menyesuaikan buku terbitan nya dengan kurikulum baru, itu bearti masyarakat yang memiliki anak usia sekolah harus mengeluarkan dana tambahan untuk pembelian buku, dengan adanya penggantian kurikulum, siswa tidak bisa menggunkan buku bekas kaka nya, dikarenakan beda kurikulum, begitujuga berdampak pada hal lainnya sehingga masyarakat harus mengeluarkan biaya lebih untuk sekolah, seperti baju seragam model baru dan lain nya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline