Lihat ke Halaman Asli

BPJS dan Isteriku

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


lalu diminta rawat inap beberapa hari.kami beruntungisteriku seorang perawatasuransi tempat kerjanya menanggung separobiaya rawat inapendescopy nya jugaobat-obatannya ada yang dicover penuhada yang tidak.ya,beruntungisteriku perawatmemang perawat.
lain dengan di udinbukan nama sebenarnya.dia bersama isterinya hanya seorang tukang sapusesekali udin ikut nguliatau kerja serabutanuntuj membiayai anaknya yang berjumlah tujuh.saat isterinya sakitdia belum jadi peserta BPJShanya JAMKESDA cerita dokter ke udinyang dia ceritakan ke akukatanya BPJS harus bayar iuran.udin bingungbukannya JAMKESDA tidak bayar apaapa?kalau sudah bayarfasilitasnya?obatobatannya?pelayanannya apakah lebih bagus dari JAMKESDA?entahlahtapi aku pernah baca ambigunya seorang dokteruntuk memutuskan pemberian obatsaat mengoperasi pasiendia minta maafkarena BPJS tidak mengcover seluruhnyakatanya,bahkan obat yang layak pun dicover sedikit.
aku pegang tangan isterikudia membisikkan sesuatu ke telingaku"untung mama perawat pa"katanya.tapi,mertuaku, orang tuaku, dan tetanggakubukan perawat. tapi, kata seorang redaktur sebuah koran"selamat ya, isterinya perawat,"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline