Lihat ke Halaman Asli

AL. Sigit Guntoro

Seorang Pengamat

"Screenagers" Pandemi dan Intensitas Penggunaan Layar Elektronik

Diperbarui: 20 Juni 2020   19:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

From Our Planet

Pada masa pandemi kita dituntut untuk tetap produktif meskipun dirumah aja. Menatap Layar Laptop atau Smartphone menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan untuk tetap melakukan pekejaan ataupun kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring. Bila sebelumnya di anjurkan untuk mengurangi waktu menatap layar elektronik, sekarang kita memliki kecenderungan untuk menatap layar lebih dari 4 jam perhari.

Istilah screenagers  sendiri berasal dari film dokumenter yang dibuat dan disutradarai oleh Delaney Ruston, seorang dokter dan sutradara film, untuk menggambarkan pertumbuhan di dunia yang jenuh teknologi di mana pendapatnya bahwa keseimbangan perlu ditarik antara waktu layar dan waktu luang layar. Yang artinya perlu ada menjemen waktu dalam menggunakan alat alat digital, terlalu lama juga tidak baik untuk emsional diri.

sebenarnya kata screenagers ditujukan untuk remaja yang sudah kecanduan menatap layar "digital". Tapi era digital seperti sekarang batasan akan hal itu kita masih kurang menyadari, meskipun sudah banyak yang mengkampayekannya. Namun, tetap saja layar digital tersebut sudah menjadi kewajiban untuk melakukan aktivitas dan tak akan pernah lepas akan hal itu.

Efek yang menyerang jika menggunakannya secara belebihan yaitu kesehatan fisik seperti mata, otak, dan otot otot badan seperti punggung dan juga pergelangan juga dapat terserang. Terlalu lama juga psikis juga dapat terserang, karena tidak hanya layar secara fisik yang kita lihat, tapi juga informasi yang di dalamnya juga dapat membuat kita menjadi terpengaruh.

Tidak dipungkiri ada banyak hal postif yang didapat dari layar tersebut, namun juga dapat negatifnya pun ada. Selama masa pandemi layar tersebut menjadi tombak utama mencari rezeki dengan istilah Work From Home (WFH). Tapi kita harus mengatur juga waktu yang sesuai dan pas menurut takaran masing masing dari tiap individu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline