Lihat ke Halaman Asli

wien tanpa oo

keluarga adalah koentji

Gerakan Bersama Pencegahan Eksploitasi Seksual Online Anak

Diperbarui: 13 Juni 2016   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Dua puluh empat anak dan lima orang dewasa hari Minggu (12/6) di Perumahan Purwomartani Baru, Kalasan Sleman mengikuti kapasitasi pencegahan eksploitasi seksual online anak. Kegiaatan  yang dilakukan oleh Forum Anak Sleman merupakan kerjasama dengan Yayasan SAMIN (Sekretariat Anak Merdeka Indonesia) dan TdHNL.

Kegiatan dengan tema “Kapasitasi Forum Anak Sleman dalam Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak Online” merupakan kegiatan yang dilakukan oleh forum anak di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan yang mengawali kegiatan ini adalah Forum Anak Kabupaten Sleman.

Retta Dinda P, pengurus Forum Anak Sleman sekaligus sebagai tuan rumah diselenggarakan kegiatan ini, menjelaskan, kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh Yayasan SAMIN, dan TdHNL yaitu diawali dari dengan TOT yang menghadirkan perwakilan anak dari Sleman, Bantul, Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga perwakilan anak-anak dari Mataram, Bandung, Solo serta Semarang. 

Setelah kegiatan tesebut anak-anak diharapkan melakukan gerakan bersama pencegahan eksploitasi seksual online anak di daerahnya masing-masing,  tujuanya agar anak-anak dalam menggunakan media sosial dapat menggunakan dengan bijak dan positif. Teman-teman diseluruh Indonesia juga dapat bergabung dengan menyukai pan pages  Program #SECO & #SECTT di Facebook, dengan menyukai maka teman-teman menjadi bagian  kampanye pencegahan ekploitasi seksual online anak.

“Banyak kasus dimana anak menjadi korban kejahatan seksual, salah satunya dimulai dari media sosial, update status yang mengandung pornografi, mengunggah foto dengan busana minim,  tidak lain salah satu yang berakibat menjadi korban kejahatan seksual. Dari situlah semua anak dan saat ini di Forum Anak Sleman melakukan gerakan pencegahan eksploitasi seksual online anak,” ujar Retta (17 tahun alumni SMA 6 Yogyakarta).

Selama proses kapasitasi peserta diajak melihat situasi tentang penggunaan media sosial diIndonesia. Dijelaskan macam-macam dan fungsi media sosial seperti BBM, Facebook, Twitter, Path, Line dan Whatsaap.

Selain itu peserta juga diberikan pengertian tentang sexting, online grooming dan VCASm (virtual child sexual abuse material. Menariknya kegiatan yang dipandu oleh pengurus Forum Anak Sleman mengajak peserta untuk berdiskusi kelompok tentang permasalahan terkait penggunaan media sosial serta solusi agar menggunakan media sosial tetap dengan bijak.

Salah satu peserta Riyan Eka Satria dari SMP 3 Ngaglik Sleman, mengungkapkan,  dengan adanya  media sosial banyak anak-anak yang mengakses video porno apalagi video porno tersebut dibuat  oleh pelajar sekolah, foto-foto yang berbau pornografi, tontonan dangdut koplo yang mengenakan pakaian kurang sopan. 

Lalu solusinya yang harus dilakukan adalah pengendalian pemerintah terhadap tontonan pornografi, meningkatkan peran orangtua dalam pengasuhan anak-anaknya, sekolah dan lingkungan dalam pengawasan anak, pemerintah membuat sistem operasi komputer yang otomatis memfilter situs porno, pemerintah memperketat izin terkait hiburan yang tidak pantas.

Dok. Pribadi

Setelah Forum Anak Sleman, nantinya kegiatan kapasitasi pencegahan eksploitasi seksual online anak juga akan dilakukan di Forum Anak Kota Yogyakarta dan Forum Anak Kabupaten Bantul. Disamping anak-anak yang diberikan kapasitas pencegahan seksual online anak, Yayasan SAMIN juga melakukan hal yang sama dengan orang dewasa seperti Karangtaruna, PKK, Pemerintah Desa dan SKPD-SKPD. (wien)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline