Lihat ke Halaman Asli

Ini Tanjung Tani

Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga

Tinggal di Kebumen Wajib Tahu: Tradisi Among-among, Ungkapan Syukur Kepada Tuhan

Diperbarui: 9 Maret 2021   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebudayaan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Hal ini merupakan satu kesatuan yang erat dan tumbuh seiring masyarakat yang berkembang. 

Kebudayaan sendiri secara tidak langsung diwariskan secara turun-temurun yang pada umumnya mengatur tingkah laku individu atau kelompok tentang apa saja yang boleh dilakukan dalam melakukan interaksi antar individu maupun kelompok.. 

Budaya juga tidak dibatasi oleh ruang dan waktu karena budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat setempat yang sukar diubah dalam waktu yang singkat, sekalipun di zaman sekarang yang tekhnologinya sudah maju.

Membicarakan tentang budaya erat kaitannya dengan tradisi. Tradisi merupakan kebiasaan yang dilakukan sejak lama dan secara terus-menerus sehingga menjadi bagian kehidupan masyarakat sampai saat ini tradisi yang telah menjadi budaya akan menjadi suatu sumber dalam berperilaku. 

Karena pengertian tradisi sendiri adalah suatu informasi yang disampaikan dan diteruskan ke setiap generasi penerus. Oleh karena itu, tanpa adanya komunikasi yang baik tradisi akan hilang dimakan waktu.

Indonesia memiliki lebih dari 1.300 suku serta 300 kelompok etnis yang tersebar di setiap daerah dari Sabang sampai Merauke. Dari ribuan suku tersebut, 40% hidup di Pulau Jawa. 

Hal ini menjadikan Pulau Jawa memiliki banyak tradisi dan masih banyak juga yang tetap dilestarikan hingga sekarang. Salah satunya adalah 'Among-among', tradisi masyarakat Kabupaten Kebumen Jawa Tengah.

Among-among adalah salah satu tradisi untuk mengungkapkan rasa syukur kepada tuhan atas rezeki yang diberikan. 

Among-among juga biasanya dilakukan ketika seseorang terkabul hajatnya, selamatan ketika usia kandungan sudah mencapai tujuh bulan serta selamatan menyambut bayi yang baru dilahirkan. Among-among juga diadakan ketika seorang anak bertambah umur atau masyarakat modern menyebutnya dengan ulang tahun.

Namun, Among-among berbeda dengan selamatan biasa yang pada umumnya hanya orang-orang dewasalah yang menghadiri acara selamatan ini, Among-among dihadiri oleh anak-anak kecil berusia 2 tahun sampai 6 tahun. Among-among yang masih dilakukan masyarakat Kebumen saat ini biasanya ketika kandungan berusia 7 bulan (Keba) atau ketika bayi lahir berusia tujuh atau delapan hari.

Makna filosofi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline