Lihat ke Halaman Asli

Fahrul Tanjung

Sekarang menjadi sastrawan Indonesia

Mulai Demokrasi

Diperbarui: 1 September 2020   15:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mulai demokrasi

Fahrul Tanjung

Eoforia demokrasi menuju babak akhir kini
Detik detik penentuan masa depan bangsa mendekat pasti
Wakil rakyat tak lama diganti
Semua posisi penuh terisi

Pemimpin mulai linglung karena banyak tugas kini
Berhenti tarik nafas sambil berfikir diri
Apa bentuk dedikasi kita pemimpin negeri
Sentilan setan mulai terdengar di hati
Bak ibarat berkata korupsi saja dini

Semua itu tercium rakyat Indonesia bumi Pertiwi
Semua nya hanya berandai andai kata pasti
Watak dan diri sudah berfikir untuk kaya sendiri

Perebutan kursi pejabat negeri mulai panas hari demi hari
Tertekan dua kubu berebut tahta tertinggi
Rela menghilangkan harga diri
Dengan janji yang tak pasti

Satu sisi kita perlu uang ini negeri
Satu sisi gengsi pun tercium aroma busuk dalam diri
Berfikir kritis hanya sebagai awal mencari cari
Setelah itu berlagak bodoh nya diri

Kata kata manis menyusup dalam lorong lorong desa ini negeri
Liputan media pun ada untuk mencari popularitas diri
Yang mati kan berhenti sendiri

Beradu tim sukses kesana kemari
Hanya mencari suara rakyat ini negeri
Ini lah bentuk keji nya politik ini negeri
Tak malu kalau harta di cari dalam negeri

Kita rakyat mau bisa apa disini
Uang seratus ribu patokan kita memilih
Tak berguna kalau ini di terus kan oleh kita di negeri tercinta ini
Berbuat lah seikhlas nya untuk bumi Pertiwi

Dosa dan dosa mari mulailah hilang dari permukaan bumi
Lihat perjuangan pejuang dulu sampai merdeka seperti ini
Jangan rusak ini bangsa karena uang dan uang untuk diri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline