Lihat ke Halaman Asli

Fahrul Tanjung

Sekarang menjadi sastrawan Indonesia

Kelabu Kehidupan

Diperbarui: 2 Agustus 2020   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kelabu kehidupan
Fahrul Tanjung

Terpaan jalan yang berliku
Menyusuri jalan demi waktu
Jarum jam terus berputar dengan gentingan itu
Tak berhenti dengan sajian tak bertuan

Hidup punya garis dengan henti
Menggambarkan diri
Tersirat jiwa kawan sampai mati
Tak gentar dengan kemewahan duniawi

Kelabu kelabu warna kehidupan sering menerpa ini
Tak berhenti dengan cacian di hadapi
Meremehkan kaum miskin di bumi
Anggapan kotor diri ini

Daya daya permainan kemewahan sudah terbukti
Dengan kata inflansi dapat mengukur ini Pertiwi
Bulshit kalau kita tak punya rasa moral wahai pemuda pemudi

Tak perlu khawatir diri
Kita tunduk dan patuh pada ilahi
Kan menunjukan jalan terbaik disini
Karena ini bumi Pertiwi
Sakral dan mistis untuk kita awam tak mengerti




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline