Lihat ke Halaman Asli

Fahrul Tanjung

Sekarang menjadi sastrawan Indonesia

Malam Itu

Diperbarui: 27 Juli 2020   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam itu
Fahrul Tanjung

Malam menjelma dalam waktu
Terhembus oleh nafas individu
Terkungkung dengan masa tertentu
Menjadi waktu terbujur kaku

Hidup bersemi di ujung kuku
Kalau kita tak mau bangkit dan mencoba hal baru
Ruang lingkup menjadi indah tak berlalu
Menjadi insan bermanfaat hari ini dan lalu

Malam dengan rintikan hujan di waktu itu
Menghempaskan diri ke peristiwa sesuatu
Mengangkat memo yang telah lalu
Memperbaharui hidup tak berguna itu

Sebotol salju tertanam dalam rindu
Kita butuh inspirasi baru
Menghapus goresan tinta tinta biru
Yang mengecewakan hati kita yang pilu

Berjalan di tepi hujan malam itu
Ada penjaga besar gagah tak berpintu
Mengawasi insan itu lah kerja nya kalau mau tau
Yang tertancap dalam qalbu

Jangan berharap untuk sukses di lain waktu
Kalau kita masih menganggap belajar itu tak bermutu

Hidup tanpa kecongkakan itu satu
Tapi hidup dengan kecongkakan itu seribu
Ya tak salah mencoba perbaiki wahai insan bermutu
Jadi lebih baik untuk masa depan mu, Tuhan sudah menunggu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline