Lihat ke Halaman Asli

Fahrul Tanjung

Sekarang menjadi sastrawan Indonesia

Negeri Menderita

Diperbarui: 14 Juli 2020   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Negeri menderita
Fahrul Tanjung

Hamparan samudera menawan nan indah
Terbentang luas di tanah betuah
Inventaris kita bersama
Ini bangsa punya kita semua

Seharus nya merasakan bahagia
Menikmati alam yang indah
Berharap untuk berlabuh di dunia
Tapi apa sengsara di mana mana

Pelosok desa tertinggal jauh di mata
Harta, tahta, yang terus di kejar saja
Tapi apa hanya hasrat duniawi saja

Mulut mulut rakyat terbungkam binasa
Uang menjadi pencuci mulut saja
Setelah itu membabi buta yang nyata
Tak malu kondisi wajah
Yang sudah tak malu lagi berkaca

Sampai kapan ini begini saja
Mana hakikat kata merdeka
Tak peduli semua pejabat negara

Kita terus terpuruk di pelosok desa
Yang kini hancur berkeping karena harta dan tahta

Ya teguran sudah banyak terjadi ada nya
Dari gempa bumi, longsor, tsunami sampai Corona pun ikut melanda
Tapi apa tak di gubris ini semua
Hanya sebagai pemandangan Penikmat senja

Sampai kapan ini ada nya
Apa sampai kita keriput dan mati di dunia
Penerus bangsa tak tau lagi Pancasila yang ada

Ini lah bangsa tercinta
Kan hancur kalau tak kita yang menjaga
Itu anak muda bangkit lah kita semua
Saat nya elang muda terbang ke angkasa

Menyusuri sudut sudut negeri tercinta
Mengharapkan ridho sang kuasa saja
Tanpa fikirkan jabatan yang ada
Karena patut di terbangkan kembali ini bangsa tercinta

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline