Lihat ke Halaman Asli

Fahrul Tanjung

Sekarang menjadi sastrawan Indonesia

Berkorban Cinta

Diperbarui: 22 Juni 2020   19:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Awan hitam berkelana pada malam
Di bawah pohon rindang yang tak bertuan
Tanpa ada orang menghampiri
Dengan itu semilir angin bertiup dengan rindang

Tanpa suara dengan asa
Tak terdengar oleh telinga yang ada
Tak tau ini apa nama nya

Bak ibarat tiupan cinta
Tak terlihat tapi bisa dirasakan oleh jiwa
Tak berwujud tapi terasa pada insan

Kesetiaan bak ibarat metamorgana cinta
Yang selalu pindah
Bak ibarat metamorfosa kehidupan

Pada cinta tak berkata
Lambaian rumput menari nari pada dunia
Tak berdaya tanpa sebuah dorongan yang ada

Lantas sudah berapa banyak ku korban kan untuk nya
Samudra dan isi ku berikan pada nya
Lautan dan danau kususuri dalam nya

Ini lah cinta tanpa balasan
Bertepuk sebelah tangan tanpa kata
Terbungkam oleh perasaan yang ada

Tak kenal mana yang cinta yang tulus pada nya
Ketikan hidup tak boleh sampai disini saja

Harus buka mata untuk dunia
Kan masih banyak cinta yang perlu pendampingan nya

Tak perlu meronta ronta
Tak perlu di balas yang sama
Kita berdoa semoga di beri yang terbaik pada nya

Jiwa kita kan terus ada
Pada cinta yang suci pada doa
Tak diam begitu saja
Kan terus mencari
Cinta apa ada nya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline