Lihat ke Halaman Asli

Ummu Umarah: Sang Singa Merah

Diperbarui: 19 Agustus 2021   17:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasulullah semasa hidupnya banyak dikelilingi oleh pasa sahabat dan shahabiyah yang juga merupakan pejuang-pejuang yang berani dan luar biasa tangguh. Salah satunya adalah Nusaibah atau yang banyak dikenal dengan nama Ummu Umarah yang perjuangannya semoga bisa menjadi inspirasi bagi ummat muslim dan muslimah khususnya.

Ummu Umarah, mujahiddah bernama lengkap Nusaibah binti Ka'ab Al-Anshariyah ini, adalah putri dari Ka'ab bin Amr, salah satu sesepuh Bani Mazim An-Najar. Ummu Umarah termasuk dari dua muslimah Madinah yang berangkat ke Mekkah untuk melakukan Baiat Aqabah di masa awal kenabian Rasulullah.

Kisah kepahlawanan Ummu Umarah tidak kalah epik dengan kisah Khawla Al-Azwar, The Black Rider. Bahkan Ummu Umarah adalah termasuk sahabat yang berperang berdampingan dengan Rasulullah dalam berbagai perang melawan kaum kafir Quraisy dan prajurit muslimah pertama dalam sejarah.

Seperti halnya Khawla, Ummu Umarah turun ke medan perang awalnya sebagai tenaga medis dan pendukung logistik tentara muslim. Ummu Umarah bertugas mensuplai air minum dan mengobati luka-luka para tentara Muslim.

Dikisahkan oleh Ibnu Sa'ad dalam Thabaqat, dalam Perang Uhud, tanggal 7 Syawal 3 Hijriyah, saat itu pasukan Rasulullah yang hanya berjumlah 700 orang menghadapi 3000 tentara kafir yang dipimpin oleh Abu Sufyan. Pasukan muslim hampir meraih kemenangan dan memukul mundur pasukan kafir Quraisy. Namun sebagian tentara yang silau akan harta rampasan perang dan mengabaikan perintah Rasulullah. Pasukan Quraisy pun berbalik memukul mundur pasukan muslim. Dalam keadaan terjepit di bukit Uhud, pasukan kafir mengutus Ibnu Qumai'ah untuk membunuh Rasulullah.

Ummu Umarah mendengar hal tersebut merasa geram dan marah. Dengan berbekal sebilah pedang milik salah satu tentara muslim yang melarikan diri, bersama suami dan putra-putranya, Ummu Umarah dengan gagah menghadang Ibnu Qumai'ah yang memiliki tubuh tegap. Bagaikan pertarungan antara David dan Goliath, Ummu Umarah tak gentar menghadapi musuhnya demi melindungi Rasulullah.

Luka-luka yang dialami tidak dihiraukan. Darah yang bercucuran diabaikan. Yang Ummu Umarah tahu hanyalah melindungi kekasih Allah. Rasulullah berujar, "Ia tidak berpaling ke kanan atau ke kiri kecuali terus berperang demi aku. "

Melihat keberanian Ummu Umarah, pasukan Muslim bangkit dan kembali melakukan perlawanan. Rasulullah dan Ummu Umarah selamat. Ummu Umarah mengalami setidaknya 20 luka, termasuk luka yang cukup parah di bagian lehernya.

 Saat Rasulullah mengunjunginya, Ummu Umarah tak mau membuat Rasulullah bersedih dan mengatakan pada Rasulullah bahwa kondisinya baik-baik saja, padahal darah masih merembes di balik hijabnya.

Rasulullah SAW kemudian bertanya, "Ya Umarah, apa yang engkau harapkan dari semua perjuanganmu ini?"

Lalu Ummu Umarah menjawab, "Ya Rasulullah, hanya satu yang saya harapkan. Doakanlah saya menjadi tetanggamu di dalam surga."
Rasulullah pun berdoa agar Allah menjadikan Ummu Umarah dan keluarganya untuk menjadi ahli surga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline