Hari kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baru saja berlalu. Masih terngiang di telinga saya lirik lagunya Tujuh belas Agustus tahun empat lima, itulah hari kemerdekaan kita ...
Tanpa terasa kita sudah merdeka selama 77 tahun. Apa yang telah kita sumbangkan untuk negara kita di usianya yang ke-77 ini?
Nah, sebagai seorang pendidik, saya berusaha menyumbangkan pengetahuan, waktu, dan tenaga saya dalam upaya mendidik siswa-siswi saya, bukan hanya di bidang akademis, tetapi juga di bidang nonakademis, dan terutama yang paling penting adalah pendidikan moral, yakni pendidikan budi pekerti tentang etika dan akhlak.
Sejak munculnya pandemi Covid-19, tugas seorang pendidik menjadi semakin berat karena selain harus mempersiapkan materi pembelajaran untuk pembelajaran tatap muka/pembelajaran luar jaringan (luring), seorang pendidik juga harus mempersiapkan media pembelajaran untuk pembelajaran dalam jaringan (daring). Semua ini membutuhkan usaha yang maksimal dari seorang pendidik, terutama bagi seorang pendidik yang belum terbiasa menggunakan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan untuk ini.
Kita harus belajar terus-menerus untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dari waktu ke waktu, apalagi kita telah memasuki era Revolusi Industri 4.0 abad 21, di mana Internet of Things, E-Learning, Cyber-Physical System, Artificial Intelligence, yang ciri-cirinya adalah multitasking dan multimedia. Namun sebagai seorang pendidik yang profesional, kita harus tetap berupaya semaksimal mungkin untuk berbuat yang terbaik bagi siswa-siswi kita. Memberi contoh yang baik kepada siswa-siswi kita sehingga bisa menjadi teladan bagi mereka baik dalam berpikir, bertutur kata, berperilaku, berjuang dengan penuh semangat untuk dapat bertahan, dan bersaing secara sportif.
Semuanya harus dimulai dari diri kita sendiri sebagai seorang pendidik untuk berpikir menurut logika, bertutur kata yang sopan, berperilaku yang baik, disiplin dalam menjalankan tugas kita, jujur, bertanggung jawab, dan dapat dipercaya. Mengajarlah dengan hati yang tulus dan bersungguh-sungguh sehingga kita bisa mendidik generasi penerus bangsa yang kelak akan dapat memajukan bangsa dan negara yang kita cintai bersama.
Melihat perkembangan teknologi yang pesat saat ini di mana informasi sangat mudah didapat dari berbagai aplikasi yang tersedia dalam jaringan komunikasi, maka kita harus semakin berhati-hati dalam menyaring informasi-informasi yang kita terima. Apakah informasi tersebut benar adanya atau sekedar hoaks? Sebagai pendidik tentu saja kita harus membimbing siswa-siswi kita dalam menyeleksi informasi-informasi yang diterima dari luar. Jangan sampai mereka terjebak dengan informasi yang salah, apalagi informasi yang bisa membahayakan jiwa dan raga mereka.
Segala sesuatu memiliki dua sisi seperti koin, yakni sisi baik dan sisi buruk, jadi kita harus mempersiapkan siswa-siswi kita dengan pendidikan moral yang baik agar kelak mereka bisa menjadi generasi penerus bangsa yang bisa diandalkan untuk membangun bangsa dan negara kita.
Alangkah baiknya jika seseorang tidak hanya memiliki pengetahuan yang tinggi, tetapi juga disertai akhlak yang baik, niscaya dia akan dapat menjalani hidup ini dengan baik dan berguna bagi bangsa dan negaranya.
Siapa yang menanam, pasti akan menuai hasilnya sesuai dengan apa yang telah ditanamnya. Kelak jika siswa didikannya berhasil dalam hidupnya, menjadi manusia yang berguna, tidak hanya berguna bagi dirinya sendiri, tetapi juga berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negaranya, maka sebagai pendidiknya pasti akan merasa sangat bangga.
Mari kita bersatu padu membangun bangsa dan negara kita. Maju terus, pantang mundur!!!