Lihat ke Halaman Asli

Hari Akhir: Pengertian, Tanda-Tanda, dan Pelanjaran bagi Umat Islam

Diperbarui: 20 Januari 2025   21:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kiamat

Iman berasal dari bahasa arab yang artinya percaya. Salah satu rukun iman bagi setiap muslim adalah  percaya kepada hari akhir, yaitu meyakini bahwa seluruh alam dan isinya pasti akan mengalami kehancuran dan percaya bahwa akan ada kehidupan yang kekal abadi setelah kehidupan di dunia. Dalam ajaran Islam, iman kepada hari akhir memiliki keterkaitan yang erat dengan keimanan pada Allah. Kepercayaan ini menjadi dasar bagi umat Islam dalam menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya serta menjadi pengingat untuk menyiapkan bekal untuk kehidupan yang abadi kelak.

Iman kepada hari kiamat merupakan salah satu pokok ajaran dalam Islam, bersamaan dengan iman kepada Allah (Ismail et al., 2022).Hal ini dapat dilihat dari frekuensi keduanya disebut secara bersamaan dalam berbagai konteks dan sering digunakan sebagai motivasi untuk melaksanakan perintah-perintah Allah. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman :

Wahai orang-orang yang beriman, jangan membatalkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia, sedangkan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir.

Dalam ayat di atas dimaksudkan bahwa manusia yang riya' pasti tidak memikirkan hari akhir yang pasti akan datang, yang ada dalam pikirannya hanyalah kenikmatan dunia dan pujian dari orang lain. Oleh karena itu, Allah berfirman, "Dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian."  Kehidupan hari kiamat sifatnya kekal dan kenikmatannya tak akan sirna tanpa suatu kurang apapun, sedangkan kehidupan duniawi pasti sirna. Barangsiapa yang lebih mengutamakan kehidupan duniawi dan mencintai seisi dunia, berarti orang tersebut tidak mengakui adanya kehidupan akhirat. Keimanan mereka tidak dapat menembus ucapan, dan tidak sampai ke dalam hati. Dengan demikian, pahala yang dijanjikan bagi orang-orang yang beriman tidak akan diterima oleh orang tersebut. Rasulullah Saw. bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya" (HR. Bukhari - Muslim).

Ibnu Hajar menyatakan bahwa 'tanda kiamat' merujuk pada tanda-tanda yang berakhir dengan terjadinya hari kiamat. Definisi ini juga diungkapkan oleh al-Bayhaqi, yang menjelaskan bahwa 'tanda kiamat' adalah peristiwa-peristiwa yang datang sebagai isyarat akan dekatnya hari kiamat. Tanda-tanda besar kiamat terdiri dari sepuluh peristiwa yang akan terjadi sebelum hari kiamat. Pandangan ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Huzayfah bin Asid al-Ghifary dalam Sahih Muslim. Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW bersabda bahwa kiamat tidak akan terjadi kecuali setelah sepuluh peristiwa tersebut berlangsung. Peristiwa-peristiwa itu meliputi al-Dukhan, al-Dajjal, al-Dabbah, matahari terbit dari barat, turunnya Nabi Isa AS, kemunculan Yakjuj dan Makjuj, serta tiga bencana yang terjadi di timur, barat, dan kepulauan Arab. Peristiwa terakhir adalah api yang muncul dari Yaman yang akan menghalau manusia menuju ke Mahsyar.

Penjabaran mengenai tanda besar kiamat :

Munculnya Dajjal

ilustrasi dajjal

Isyarat menunjukkan bahawa kemunculan al-Dajjal merupakan tanda pertama yang akan muncul, kronologi kemunculan al-Dajjal adalah seperti :

  : : . : .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline