Lihat ke Halaman Asli

Masyarakat Majemuk

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masyarakat Majemuk

J.F. Furnival
Colonial Policy and Practice: A Comparative Study of
Burma and Netherlands India: A Study of Plural Economy

•    Sebuah masyarakat yang terdiri dari kumpulan orang atau kelompok, masing-nasingnya hidup berbaur tapi tidak menyatu
•    Masing-masing kelompok memiliki agama, kebudayaan, bahasa dan cita-cita masing-masing
•    Sebagai individu relasi di antara mereka berlangsung di pasar
•    Merupakan sebuah masyarakat yang dipersatukan secara paksa dan tidak secara sukarela
•    Tujuan Pemerintah (Hindia Belanda) memperstukan masyarakat mejemuk adalah untuk dan demi menegakkan kepentingan ekonomi mereka--- dan bukan untuk menciptakan tertib hukum dan keteraturan sosial yang menjamin kesejahteraan hidup masyarakat luas

Mayoritas, Minoritas dan Dominan

•    Konsep-konsep yang digunakan untuk mengidentifikasi / memetakan relasi (hubungan) sosial di antara anggota masyarakat

•    Mayoritas dan Minoritas merujuk pada satuan sosial berdasarkan jumlah (populasinya)

•    Dominan, merujuk pada kekuatan (sosial, ekonomi dan politik) yang berlebih yang dimiliki satu satuan sosial (dibandingkan dengan yang lainnya).

•    Berdasarkan konsep Dominan, maka kita memahami bahwa (setiap) interaksi sosial yang berlangsung (di antara) anggota masyarakat, pada hakekatnya merupakan hubungan / interaksi antara kekuatan.

Hipotesis Kebudayaan Dominan
(E.M. Bruner)

Terdiri atas tiga unsur yang berdiri sendiri, namun saling berhubungan satu dengan yang lain

•    Demografi sosial ( rasio populasi, tingkat heterogenitas)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline