Program KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) yang diselenggarakan oleh LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tahun ini mengusung tema "Membangun Desa Berkelajutan". Mahasiswa KKM kelompok 215 divisi ekonomi kreatif memanfaatkan hal tersebut dengan membuat program kerja yang selaras dengan tujuan pembangunan desa berkelanjutan berupa "Edukasi dan Sosialisasi Pengolahan Hasil Pertanian Dusun Sedawun: Pembuatan Brownies dari Singkong" sebagai upaya untuk memaksimalkan pengolahan singkong menjadi inovasi produk baru yang dapat mendongkrak akslerasi perekonomian masyarakat Dusun Sedawun.
Program ini dilandaskan dari hasil survei yang telah dilakukan oleh kelompok KKM 215 terhadap potensi sumber daya alam Dusun Sedawun. Berdasarkan observasi tersebut diperoleh sebuah data bahwa Dusun Sedawun memiliki potensi SDA yang unggul dalam sektor pertanian yang salah satunya adalah singkong. Selain menanam singkong di ladang mereka, sebagian warga yang lain juga menanamnya di belakang rumah mereka masing-masing. Sehingga tak heran apabila sangatlah mudah untuk menemukan singkong di dusun ini. Selain mudah ditemukan, singkong dipilih sebagai bahan baku brownies karena berbagai manfaat yang baik untuk kesehatan. Di antaranya yaitu dapat menurunkan tekanan darah, bebas kolesterol, dapat mencegah risiko obesitas dan diabetes, kaya akan serat, serta masih banyak lagi manfaat lainnya.
Proses sosialisasi dan demonstrasi dilakukan secara langsung dengan melibatkan masyarakat dalam pembuatan brownies dari singkong. Program kerja dalam bentuk "Edukasi dan Sosialisasi Pengolahan Hasil Pertanian Dusun Sedawun: Pembuatan Brownies dari Singkong" dilaksanakan pada hari Minggu, 1 Januari 2023 yang berlokasi di balai Dusun Sedawun, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Kegiatan tersebut diikuti oleh mayoritas ibu-ibu, beberapa remaja perempuan hingga lansia yang berjumlah kurang lebih 20 orang. Mereka sangat antusias mengikuti sosialisasi dan pelatihan karena produk yang dihasilkan merupakan produk baru bagi masyarakat setempat, sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat mengenai olahan singkong, terlebih dari potensi singkong yang tinggi.
Program tersebut dimulai dengan sosialisasi program kerja dilanjutkan dengan edukasi mengenai manfaat singkong. Kemudian pemaparan alat dan bahan, setelah itu praktik langsung pembuatan brownies dari singkong. Masyarakat juga menyicipi secara langsung brownies dari singkong yang sudah disiapkan sebelumnya oleh kelompok KKM 215 sebagai tester. Produk inovasi berupa brownies dipilih karena disukai oleh semua jenis kalangan umur mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, maupun lanjut usia yang mana jika produk ini dijual maka memiliki peluang besar untuk dapat diterima oleh pasar secara umum.
Dengan diadakannya "Edukasi dan Sosialisasi Pengolahan Hasil Pertanian Dusun Sedawun: Pembuatan Brownies dari Singkong" yang dilakukan oleh kelompok KKM 215, Mahasiswa KKM berharap masyarakat dapat membuka peluang usaha baru dengan olahan brownies dari singkong yang nantinya menjadi ciri khas daerah setempat sehingga diharapkan masyarakat akan mandiri dan sejahtera secara ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H