PERSPEKTIF PEMERINTAH DAN MASYARAKAT TERHADAP PENGARUH PENGOBATAN TRADISIONAL
TANIA ASYAFIRA WIJAYA / 191241187
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA\
Pengobatan tradisional merupakan akumulasi dari pengetahuan, keterampilan dan praktek yang didasari pada berbagai teori, kepercayaan dan pengalaman yang dikembangkan oleh berbagai kebudayaan. Pengobatan tradisional digunakan untuk mempertahankan kesatuan tubuh dengan cara menjaga kesehatan dan mengobati penyakit fisik maupun mental. Dalam pengobatan tradisional, penggunaan tanaman obat jauh lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan bahan-bahan hewani.
Menurut Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2008, obat tradisional merupakan kekayaan budaya dan alam Indonesia, serta memiliki nilai strategis dari sisi ekonomi. Obat tradisional dianggap bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan imunitas, sehingga saat ini masyarakat banyak mengonsumsi obat tradisional khususnya jamu dan minuman kesehatan.
Dari perspektif pemerintah, pengobatan tradisional perlu diakui sebagai aset budaya sekaligus tantangan. Pemerintah berperan dalam mengatur dan mengawasi praktik pengobatan tradisional agar sesuai dengan standar kesehatan. Dalam hal ini, pemerintah berusaha untuk memformalkan dan mengintegrasikan pengobatan tradisional ke dalam sistem kesehatan nasional. Melalui regulasi, pemerintah dapat memastikan bahwa praktik pengobatan tradisional yang digunakan masyarakat tidak membahayakan kesehatan. Upaya ini mencakup pelatihan bagi praktisi pengobatan tradisional dan penelitian ilmiah untuk mendukung efektivitas pengobatan serta penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya memilih pengobatan yang aman.
Pemerintah juga berperan dalam memfasilitasi penelitian ilmiah mengenai efektivitas pengobatan tradisional. Dengan dukungan riset, pemerintah berharap dapat menemukan dasar ilmiah untuk berbagai praktik pengobatan. Hasil penelitian ini tidak hanya akan meningkatkan kepercayaan mayarakat terhadap pengobatan tradisional, tetapi juga membantu mengintegrasikannya ke dalam sistem kesehatan nasional.
Di sisi lain, masyarakat memiliki pandangan yang beragam tentang pengobatan tradisional. Banyak individu masih sangat mempercayai khasiat ramuan dan teknik yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Bagi mereka, pengobatan tradisional bukan sekedar alternatif, tetapi bagian dari identitas dan budaya. Selain itu pengobatan tradisional sering kali dianggap lebih terjangkau dan mudah diakses dibandingkan pengobatan modern. Ini menjadi alasan kuat bagi masyarakat untuk terus mengandalkan metode ini, terutama di daerah terpencil yang minim akses terhadap fasilitas kesehatan modern.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa masih terdapat beberapa orang meragukan efektivitasnya terutama ketika berhadapan dengan penyakit yang serius dimana membutuhkan penanganan medis yang lebih kompleks. Masyarakat yang teredukasi cenderung lebih memilih pengobatan modern dan mengandalkan penelitian ilmiah juga bukti yang empiris. Ketidakpastian ini menciptakan polarisasi antara mereka yang mendukung pengobatan tradisional dan mereka lebih memilih pengobatan konvensional.
Dalam konteks ini, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk saling berkolaborasi. Pemerintah perlu mendengarkan suara masyarakat, memahami kepercayaan dan nilai-nilai yang melekat pada praktik pengobatan tradisional. Dengan melibatkan masyarakat dalam proses pengembangan kebijakan, pemerintah dapat menciptakan program yang lebih sesuai dan efektif. Misalnya, menyelenggarakan seminar atau workshop yang mengedukasi masyarakat tentang cara aman menggunakan pengobatan tradisional bersamaan pengobatan modern.