Lihat ke Halaman Asli

Pengentasan Kawasan Kumuh Kota Pasuruan

Diperbarui: 2 November 2020   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tingginya perekonomian suatu perkotaan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pekerja sehingga menimbulkan adanya urbanisasi. Urbanisasi dapat memberikan dampak positif maupun dampak negatif. Salah satu dari dampak negatif tersebut ialah munculnys kepadatan penduduk yang pada akhirnya dapat menimbulkan pemukiman padat di perkotaan yang tidak nyaman dan aman. Selain itu, urbanisasi juga bisa menimbulkan tingginya angka kriminalitas yang disebabkan oleh banyaknya para pekerja yang unskilled. Unskilled sendiri memiliki makna yaitu banyaknya para pekerja yang memiliki keterbatasan kemampuan dan pengetahuan sehingga menjadi lebih susah saat mencari pekerjaan dikarenakan lapangan pekerjaan membutuhkan calon pekerja yang siap menekuni di bidangnya.

Permasalahan perkotaan selain disebabkan oleh urbanisasi juga bisa disebabkan oleh kegiatan industri dan kegiatan penduduk dalam melakukan aktivitas. Kegiatan industri merupakan kegiatan yang membutuhkan sumber daya baik tenaga kerja, hasil alam, dan teknologi. Dampak dari kegiatan industri adalah polusi. Selain polusi, kegiatan industri juga limbah buangan. Ada sebagian limbah yang dapat diolah, ada juga yang tidak dapat diolah dan tinggal dibuang. Seperti contoh polusi yang dihasilkan oleh cerobong asap suatu pabrik. Limbah tersebut tidak dapat didaur ulang sehingga mau tidak mau harus dibuang.

Perkotaan tentu tidak akan bisa terlepas dari berbagai macam masalah. Macam-macam masalah tersebut antara lain:

Kemiskinan: merupakan suatu kondisi dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Kemiskinan sering terjadi dikota-kota besar karena ketidakmampuan untuk bersaing mendapatkan pekerjaan layak. Selain itu, kemiskinan juga timbul karena kurangnya ketersediaan lapangan pekerjaan dan rendahnya tingkat upah.

Perumahan: perumahan merupakan kebutuhan setiap individu. Tingginya jumlah penduduk yang bekerja di perkotaan juga akan memberi dampak terhadap permintaan kebutuhan perumahan sehingga lahan kosong banyak dijadikan perumahan. Karena terlalu banyak lahan yang dijadikan perumahan, kegiatan pertanian mulai tergeser dan dapat berpengaruh pada sumber pangan masyarakatnya.

Kriminalitas: selain berdimensi ekonomi, masalah perkotaan juga bisa berdampak pada kerusakan sosial. Kriminalitas atau tindak kejahatan dipicu dengan sukarnya mendapatkan pekerjaan dan dihadapakan dengan tingginya kebutuhan hidup di kota. Ada bermacam-macam tindak kejahatan baik yang bersifat pelanggaran terhadap hak milik seperti pencurian, pencopetan, penipuan, bersifat pelanggaran terhadap hak pribadi seperti pemerkosaan, pembunuhan, dan tindakan negatif yang bertentangan dengan nilai positif masyarakat seperti, pelacuran, penggunaan obat bius, perjudian dan sebagainya.

Ketiga permasalah di atas tentunya saling berkesinambungan. Efek dari urbanisasi tersebut memicu banyaknya para urban (orang yang berpindah dari pedesaan ke perkotaan) yang tidak mampu membeli suatu lahan hunian di perkotaan dan memutuskan untuk tinggal di kawasan yang tidak semestinya. Mereka memaksa untuk mendirikan suatu hunian di kawasan yang jauh dari kata "Rumah Sehat". Rumah dikatakan tidak layak huni atau rumah tidak sehat karena tidak memiliki akses air bersih yang baik, sanitasi yang layak, sirkulasi udara yang tidak baik, dan syarat rumah sehat lainnya. Karena sempitnya lahan pekerjaan mengakibatkan adanya kemiskinan. Berakar dari kemiskinan, manusia mulai mencari solusi atau alternatif untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satunya adalah melakukan tindakan kriminal seperti mencuri, mencopet, merampok, membunuh, membegal, dan lain -- lain.

Di Kota Pasuruan sendiri terdapat suatu kawasan industri yang menyebabkan adanya urbanisasi oleh warga desa yang berharap mendapat pekerjaan di kota. Namun, hal tersebut menimbulkan adanya dampak positif dan negatif. Dari segi positif dapat meningkatkan perekonomian Kota Pasuruan di sektor industri. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya minat para lulusan pelajar baik dari SMA maupun SMK untuk bergabung di perindustrian padahal mereka mempunyai impian untuk bisa melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Faktor ekonomi dapat dijadikan alasan para lulusan pelajar untuk tidak melanjutkan pendidikan.

Untuk spesifikasi segi negatifnya, masyarakat banyak mendirikan lahan hunian di pinggiran kota atau suburban. Kepadatan penduduk dapat terlihat jelas setiap harinya. Karena terlalu banyak persaingan dalam sektor industri, masyarakat banyak yang bekerja dengan gaji di bawah UMR atau bahkan pengangguran. Apabila pekerja yang gajinya di bawah UMR atau pengangguran adalah seorang kepala keluarga, tentunya akan berdampak pada tingkat kemiskinan masyarakat. Ketidakmampuan membeli lahan hunian yang layak, membuat mereka terpaksa mendirikan di pinggiran kota (suburban) dan berdempetan.

Gaya hidup masyarakat pinggiran kota (suburban) tentunya menyesuaikan lingkungan tempat tinggal mereka. Kekurangan air bersih dan sanitasi yang tidak layak tentunya akan berdampak pada kesehatan masyarakat. Sehingga, banyak masyarakat yang terserang penyakit akibat kuman di pemukiman yang kumuh. Mulai dari penyakit kulit, diare, tipes, dan kemungkinan penyakit lainnya.

Di Kota Pasuruan sendiri terdapat daerah yang dapat dikategorikan sebagai kawasan kumuh atau slum area. Kawasan tersebut dikatakan sebagai kawasan kumuh selain tidak memenuhi rumah sehat, kawasan tersebut juga berada di pinggir pantai yang kurang terjaga kebersihannya. Masyarakat mudah dalam membuang sampah di pinggir sungai yang terhubung langsung ke pantai. Sampah yang dibuang kebanyakan berhenti di daerah pelabuhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline