Memberikan prioritas pada tugas penting untuk diselesaikan ternyata tidak semudah yang dipikirkan.Seringkali kehendak pikiran untuk fokus pada tugas penting tersebut ternyata terhambat dan tertunda oleh aktifitas-aktifitas lain yang tidak berpengaruh langsung dengannya, yang salah satunya merupakan tugas yang dianggap mendesak walaupun kurang penting. Dan ketika hari-hari berlalu, maka tak ada satupun tugas penting tersebut yang tercapai.
Berbeda dengan tugas penting, ada pula yang disebut dengan tugas mendesak. Lothar J. Seiwert dan Ann McGee-Cooper dalam buku “Slow Down to Speed Up” menyebutnya dengan aktifitas-aktifitas “mendesak” dan “penting”.
Memang tak jarang pula tugas penting juga merupakan tugas yang mendesak karena dipengaruhi oleh deadline. Akan tetapi tak jarang pula kita terjebak dalam kedua hal tersebut, di mana terkadang kita sulit sekali membedakan mana tugas penting dan mana tugas mendesak yang harus diselesaikan. Dan pada akhirnya seringkali keduanya tidak tercapai karena dipengaruhi oleh tekanan-tekanan yang membuat kita sulit untuk menentukan prioritas dari keduanya.
Meskipun kesalahan-kesalahan ini seringkali terjadi, di mana kita sering bertanya “apakah saya sudah melakukan hal yang benar-benar penting hari ini?”, namun seringkali pula tak ada perubahan signifikan yang kita lakukan untuk membuat tugas penting tersebut benar-benar kita lakukan dan selesai sesuai harapan yang diinginkan. Sehingga tak jarang hari-hari yang kita lalui terasa sangat pahit dan menyebalkan.
Hal lain yang seringkali pula membuat kita begitu gelisah dan tertekan adalah dengan menunda-nunda tugas penting yang kita emban tanpa dipengaruhi oleh deadline tertentu. Di mana tugas penting yang seharusnya selesai tanpa tekanan waktu tersebut, akhirnya bisa menjadi sangat mendesak untuk diselesaikan pada menit-menit terakhir. Di sinilah kadangkala kita salah bersikap terhadap waktu. Waktu yang seharusnya kita manfaatkan dengan menyelesaikan tugas atau aktifitas-aktifitas penting akhirnya banyak terpakai pada aktifitas-aktifitas lain yang tidak memberikan pengaruh apa-apa pada kehidupan kita.
Seringkali kali kita berjanji dan berkomitmen pada waktu yang kita miliki untuk mewujudkan hal-hal terbaik yang ingin dicapai, akan tetapi saat waktu-waktu itu berjalan dan berlalu, tak ada satupun dari janji dan komitmen itu yang terpenuhi. Akhirnya, cita-cita dan harapan seringkali pupus karena waktu terus berjalan. Saatnya kita bersikap tegas dengan menggunakan waktu se-efektif dan se-produktif mungkin. Jangan terjebak dengan diperbudak oleh waktu, karena seharusnya kitalah yang mengaturnya. Berkonsentrasilah pada penyelesaian masalah-masalah yang benar-benar penting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H