Lihat ke Halaman Asli

Bejo Ternyata Benci Jokowi

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1395122108966080093

[caption id="attachment_299585" align="aligncenter" width="310" caption="Bejo Ternyata Benci Jokowi"][/caption]

detaktangsel.com - Sungguh bosan, bosan, bosan dan memuakkan.........! Saben hari diperdengarkan kata-kata dan sepenggal kalimat. Ayo dukung Jokowi. Inilah calon presiden yang mampu mengentaskan bangsa dan negara dari masalah. Mampu membawa rakyat sejahtera.

"Emang siapa Joko Widodo (Jokowi). Kok segampang itu sih rakyat menyandingkan Jokowi dengan sosok Bung Karno. Apa enggak salah. Dasar ngawur," ujar Bejo sambil menggerutu.

Sambil menggiring kerbau, Bejo ngoceh sendirian. Sekali-kali kerbau yang dinamai Rejo diajak ngomong. Seolah terkesan Bejo curhat ama Rejo.

Sepanjang jalan sepulang dari sawah, Bejo dan Rejo, pun bak pasangan ideal. Si Bejo tidak bosan mencurahkan unek-unek ihwal pencapresan Jokowi. Sedangkan Si Rejo manggut-manggut.

Ketika papasan dengan Imel, kembang desa Ciceri, Bejo dengan nada santun dan melankolis menyapa. Rejo pun diam seribu bahasa. Mengetahui, juragannya sedang kesandung kasmaran.

"Imel mau kemana?" tanya Bejo.

"Ke salon, mau crembath sekalian reboading, Kang," katanya.

Imel tampak tersenyum simpul ketika menyampaikan jawaban. Gadis yang punya suara renyah bak krupuk udang ketika on air ini tidak malu berhadapan dengan pria berkumis tebal dan pakai kalung berliontin batu akik.

Sorot pandang Bejo tidak berkedip memandang Imel. Kekesalan Bejo atas Jokowi hilang saat itu. Pikirannya melayang-layang menghayalkan Imel ikut menggiring Si Rejo pulang kandang. Selanjutnya jalan sore-sore berboncengan naik harley meski mesinnya sudah rada rewel. Maklum, lama enggak pernah di-tune up di bengkel milik Heru pengepul bakteri di kawasan Villa Dago.

Hampir lima menit, kedua insan ini dan sahabatnya, Rejo, terdiam. Masing-masing saling memandang. Tidak ada seorang pun, termasuk Ayu atau Bison, mampu mengartikulasikan kondisi kebatinan mereka. Begitu sadar, Imel buru-buru pamitan dan beranjak mau ke salon.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline