Lihat ke Halaman Asli

Tony Herdianto

Suka kopi dan jajanan

Galaksi Simulakra

Diperbarui: 6 November 2022   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kita dikuasai oleh keadaan dan lingkungan serta jaman yang terus beranjak merangsek ke depan. Melongo serta kehilangan momentum untuk segera bangkit bergerak. Bencana alam serta bencana sosial beririsan setipis kulit bawang , tragis.

Apa yang sedang dan akan terjadi? para cenayang berkumpul dan mengeluarkan fatwanya. Tahun-tahun yang akan datang manusia selalu dihantui kecemasan dan kekhawatiran. Itu semua berasal dari ulah manusia sendiri yang terjebak dalam samudra kapitalisme. Ya ketimpangan akan terus diproduksi dan direproduksi oleh sistem ini. Ia bukan gejala yang mak njemunuk tiba-tiba datang , sistem ini digagas oleh ekonom penganjur kebebasan dalam memperoleh sarana produksi semaksimal mungkin. Batasnya adalah galaksi simulakra , ia adalah galaksi yang sekarang menjadikan milyaran manusia rela mengitari selama mungkin. Galaksi ini bukan orbit baru juga bukan pendamping atau sejajar galaksi Bimasakti.

Namun galaksi ini lebih jumawa lantaran manusia mampu menciptakan sesuatu yang tak tersentuh namun punya efek luar biasa. Saham , reksadana dan valuta asing terlewati. Galaksi ini dipenuhi mata uang digital dengan sistem terdesentralisasi. Transaksi berjalan secara orang per orang melalui pintu atau dompet digital dengan kombinasi angka dan huruf yang rumit. Konon sistem ini lebih kebal dari serangan hacker.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline