Lihat ke Halaman Asli

Tony Herdianto

Suka kopi dan jajanan

Mancing

Diperbarui: 6 Mei 2020   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Siapa yang tak tahu kata diatas?. Hobi ini mahal nyonya nyonya, kenapa nyonya nyonya tuan ?. Sebab nyonya hanya tahu saja jika tuan pulang bawa ikan. Selain mahal tentu juga melelahkan apalagi jika berjam jam tak segera tarik joran. Ini bukan pengalaman pribadi saja namun juga teman mancing lainnya. Selain teknik dan keahlian juga keberuntungan.

Sebelum mancing putuskan umpan apa saja yang akan dibawa. Jika ke tambak maka lihat kebiasaan pakan apa yang sehari-hari diberikan. 

Pekan ini saya berencana mancing bandeng ditambak di desa sebelah. Persiapannya jelas umpan cacing dan lumut. Mungkin nanti ada tambahan umpan buatan dari tepung dan pewangi makanan. Umpan terakhir ini sebetulnya saya kurang suka. Namun target utama memperoleh ikan sebanyak-banyaknya maka apa boleh buat.

Oh ya sekalipun saat sekarang masuk musim kemarau namun terkadang hujan masih turun juga. Persoalannya adalah banjir pakan dari hulu otomatis masuk juga ke tambak bahkan sungai. Ini menjadi soal ikan akan malas menyambar umpan pada joran. Jadi faktor cuaca juga harus diperhatikan.

Maka mancing itu bukan hobi yang murah nyonya-nyonya. Bahkan jika melibatkan hati dan perasaan maka akan semakin ambyar. Teman mancing susah karena nggak dapat sambaran kita ikut susah sebaliknya teman mancing dapat sambaran kita semakin susah hehehehe.

Pesan saya mancinglah secara biasa maka kita akan biasa saja dalam keadaan apapun. Seberapa jago kita mancing kalau nggak dapat ya mau apa lagi?. Haha. Jangan mendewakan pemancing karena selalu dapat sambaran dan sering akan joran namun teruslah belajar seni mancing secara berkesinambungan. Ingat sebuah keberhasilan bukan sesuatu yang njemunuk tiba-tiba langsung jadi. Ia adalah proses terus menerus tanpa henti. Salam mancing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline