Lihat ke Halaman Asli

Ibu Menyerang Darah Daging?

Diperbarui: 24 November 2017   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hah? Apa maksudnya judul itu? 

Jadi ada suatu penyakit yang menyebabkan tubuh ibu menyerang janin nya sendiri, Ayo simak pembahasan berikut!

Sebagian besar manusia dimuka bumi ini pastilah berkeinginan untuk memiliki keturunan sehingga dapat mempertahankan garis keturunan dari generasi ke generasi sehingga keberadaan manusia tidak punah. Namun keinginan tersebut seringkali terhalang akibat adanya beberapa faktor contohnya yaitu faktor genetis, keguguran, dan penyakit pada alat kelamin. Keguguran disebabkan oleh beberapa hal yang disengaja maupun tidak disengaja. 

Keguguran yang disengaja seringkali terjadi pada remaja yang melakukan hubungan seksual diluar nikah namun tidak mau bertanggungjawab sehingga imbasnya adalah pada janin yang tak berdosa. Keguguran yang tidak disengaja banyak penyebabnya, salah satunya adalah perbedaan rhesus antara ibu dan janin yang disebut sebagai penyakit Eritroblastosis Fetalis.

Sebelum membahas mengenai Eritroblastosis Fetalis, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu istilah- istilah yang akan digunakan untuk penjelasan berikutnya.

  • Rhesus merupakan salah satu jenis penggolongan darah yang terdiri dari rhesus (+) dan rhesus (-). Jika seseorang ber Rh(+) maka orang tersebut memiliki antigen RhD dalam tubuhnya, begitupun sebaliknya jika ber Rh(-) maka orang tersebut tidak memiliki antigen RhD.
  • Antigen merupakan suatu senyawa yang merangsang respon imunitas tubuh terutama dalam menghasilkan antibody, bentuk antigen biasanya berupa protein atau polisakarida
  • Antibodi merupakan system pertahanan tubuh melalui system kekebalan tubuh (imunitas) yang berguna untuk membunuh dan menetralisir benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh dan dianggap membahayakan. Cara kerja antibody yaitu awalnya jika ada zat asing masuk maka sel darah putih jenis monosit akan langsung menyerang, setelah menyerang zat asing tersebut dibawa ke sel limfa B untuk didata dan dibuatkan antibodinya sehingga saat zat asing dengan jenis yang sama tersebut masuk lagi ketubuh maka tubuh sudah siap dengan pertahanan yang baru.

Eritroblastosis Fetalis merupakan salah satu penyakit yang disebabkan karena rhesus ibu (-) sedangkan janin yang dikandungnya memiliki rhesus (+) yang diwariskan dari rhesus (+) ayahnya. Janin memiliki rhesus (+) yang artinya memiliki antigen RhD akibatnya ibu yang meganggap RhD tersebut sebagai benda asing akan membentuk system pertahanan (antibody) untuk melawan antigen tersebut, padahal RhD tersebut terletak disel darah merah (eritrosit) janin sehingga darah ibu akan menyebabkan penyerangan terhadap darah janin. 

Penyakit ini seringkali terjadi pada kelahiran anak kedua dan seterusnya yang memiliki rhesus (+) karena pada kelahiran pertama antibody yang dibentuk tubuh ibu untuk melawan masuknya RhD belum cukup kuat, sehingga tidak membahayakan si janin. Sedangkan pada kelahiran ke dua dan ketiga tubuh ibu seperti sudah siap siaga untuk melawan RhD yang akan masuk lagi sehingga antibody yang dibentuk akan semakin kuat dan berkesempatan untuk membahayakan tubuh janin.

Gejala dari penyakit ini pada bayi yang baru lahir yaitu tubuh bayi tampak bengkak, pucat, dan atau kuning setelah lahir. Dokter mungkin mendapati bahwa bayi memiliki hati atau limpa yang lebih besar dari biasanya, tes darah juga bisa digunakan untuk membuktikan bahwa bayi tersebut menderita anemia atau kekurangan sel darah merah yang berarti bayi tersebut kemungkinan besar terkena eritroblastosis fetalis. 

Janin juga dapat mengalami kondisi yang dikenal dengan "hydrops", dimana cairan mulai menumpuk ditempat dimana cairan biasanya tidak ada, seperti di rongga perut, jantung, dan paru-paru. Gejala ini bisa berbahaya karena cairan berlebih memberi tekanan pada jantung dan mempengaruhi kemampuan untuk memompa.

 Penyakit ini cukup banyak terjadi diberbagai belahan bumi ini dan kemungkinan terburuk adalah hilangnya nyawa si janin sehingga pertanyaan besarnya adalah "Apakah Eritroblastosis Fetalis dapat disembuhkan?"

Terjadinya eritroblastosis fetalis karena bawaan dan tidak ada yang dapat disalahkan sehingga sampai saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan secara total namun bukan berarti penyakit ini tidak dapat dicegah. Lalu bagaimanakah cara mencegahnya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline