Kau datang, lalu menelanjangiku
melumat tubuh dalam kegilaan cinta
merebah di atas pusar, menjilati kelakar berakar di bawah remangnya cahaya berkunang
Lantas kau dan aku mabuk bersama dingin yang menyelinap
Merinding,
Sembari saling mengelupas tubuh dengan kehangatan penuh kegairahan erotisme
Sampai waktu terbungkus masa, pun kita masi berada dalam halusinasi birahi
Lalu lupa pada alam fana; dalam kehidupan penuh drama
Boleh jadi, kehidupan dibuat sedemikian opera
Tapi, kita masih saja saling menyelami di antara aksara kegairahan rasa tak beruhujung
Namun itu, hanya berada di alam lelapku.