Lihat ke Halaman Asli

Tanah Beta

Mahasiswa Semester Akhir pada IAIN Ambon

Penekanan: "Binatang Jalang"

Diperbarui: 17 April 2017   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wajah kusutmu terlihat. kala itu, di balik bekas jamahan jemari kau memproklamirkan dirimu dengan sebuah penekanan : "Aku binatang jalang".

 Sempat juga berpikir, apakah kalimat itu lahir ketika kau berpikir tentang Spesis dan genus? Kau membenarkan  perkataan Aristoteles: Manusia adalah binatang yang berpikir. 

 Tak tahu. apa saat itu kau berada dalam sadar, atau hanya sebuah mimpi yang di nyatakan. Tapi, itu mungkin Ilusimu : pikirku.

 Binatang jalang seakan tak mau terpisahkan dari air muka yang layu ... kau pasrah pada angka 27.

 Ia, Chairil Anwar. Aku melihat wajahmu lesuh, kusut, bahkan pilu. Begitu malangnya koaran dirimu di antara baris kata bekas binal jemarimu.

 TanahbBeta

Pustaka Inspirasi, 17 April 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline