Rembulan,
Dikau terperanjat dalam binarnya gemintang
Cahayamu terpaku di antara beningnya mata nestapa
Dari raup, yang keberkian kali melang-lang di antara tangkupan syair,
Lalu kembali pada peraduan abadi
Rembulan,
Bening matamu, memberi pancaran kasih pada jiwa kusuma 'pujaan hati'
Di tiap lirihnya syair yang terlantunkan dari bibir manis penyair sunyi
Rembulan,