Judul: Merindu Baginda Nabi sebuah novel pembagun jiwa
Penulis: Habiburrahman El Shirazy
Penerbit: Republika
Tahun terbit: Cetakan pertama, 2018
Jumlah halaman: 176 halaman
Genre: Persahabatan dan Perjuangan
Seperti judulnya, novel ini mengajak kita untuk senantiasa menanamkan rindu kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Pernah mendengar the power of bismillah??? Udah tahu belum kalo kunci hidup bahagia itu apa saja???
Cuman 3 kok kuncinya: Ikhlas, Ridho, dan Sabar
Novel ini menceritakan kisah seorang anak yatim piatu yang bernama Syarifatul Bariyyah atau biasa disapa Rifa. Sebelum diasuh dan diangkat menjadi anak kandung oleh Pak Nur dan Bu Salamah, Rifa ditemukan Mbah Tentrem di dekat pembuangan sampah. Pak Nur adalah pemimpin pondok pesantren yatim piatu Darus Sakinah. Rifa dibesarkan di lingkungan yang selalu beribadah kepada Allah, sehingga Rifa menjadi anak yang berprestasi dan religius. Di sekolahnya, Rifa berhasil membawa nama baik SMAN 33 Malang karena menjadi perwakilan pertukaran pelajar di Oak Grove High School, San Jose, Amerika Serikat. Selama di San Jose, Rifa tinggal bersama keluarga Fiona dan berteman dengan Louise.
Alur yang membuat cerita ini menarik adalah konflik di antara Rifa dan Arum. Mereka adalah sahabat karib, tetapi karena Rifa terkenal karena prestasinya. Arum menjadi menjauh dan membenci Rifa. Arum akan terus meneror Rifa karena ia tidak ingin Rifa menjadi terkenal karena prestasinya. Perbedaan tokoh Rifa dan Arum terlihat pada perjalanan dalam menuntut ilmu. Rifa yang berjalan di atas ilmu agama dan mengandalkan nilai-nilai kesabaran, pemaaf, dan ketekunan membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik. Sedangkan Arum berbanding terbalik dengan Rifa. Walaupun Arum pintar dan menjadi juara satu di kelasnya, adab yang buruk membuatnya menjadi pribadi yang sombong dan menghalalkan segala cara untuk membuatnya terkenal.
Hal yang menarik setelah membaca novel ini adalah pengarang mengajak kita untuk selalu mengingat Allah SWT dan Rasulullah SAW. Hal sekecil apapun jika selalu melibatkan Allah akan pasti akan sempurna. Seperti Rifa ketika ingin membagikan pengalamannya di San Jose, ia tidak lupa dengan lafaz bismillahirrahmanirrahim.