Lihat ke Halaman Asli

Sri Utami

Mahasiswa

Berlian Tanah Sastra

Diperbarui: 26 Februari 2024   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Siapa yang tidak kenal dengan H.B. Jassin? Berlian yang berasal dari tanah sastra. Beliau adalah seorang pengarang, penyunting, cendekiawan muslim dan kritikus sastra. H.B. Jassin sangat berjasa dalam perkembangan kemajuan sastra Indonesia karena kegiatan menulis esai dan kritik sastranya. 

Setelah membaca buku karyanya yang berjudul Pujangga Baru: Prosa dan Puisi, kita bisa menyelami lebih dalam mengenai dunia sastra pada zaman terdahulu. Terutama angkatan pujangga baru, melalui buku yang ditulis oleh H.B. Jassin kita bisa mengetahui sastrawan yang berkecimpung di angkatan setelah Angkatan Balai Pustaka. Angkatan Pujangga Baru terbentuk pada tahun 1933 dan pemimpin dari angkatan tersebut adalah Sutan Takdir Alisjahbana dan Armijn Pane.

Di dalam buku Pujangga Baru: Prosa dan Puisi, kita akan disajikan dengan biografi singkat para sastrawan yang lahir pada tahun tersebut dan segudang karya yang sangat menarik untuk dibaca. 

Salah satu karya yang sangat menarik hati saya adalah Novel Layar Terkembang (1936) karya Sutan Takdir Alisyahbana. Novel ini menceritakan tentang kakak beradik yang bernama Maria dan Tuti. Keduanya merupakan sosok perempuan yang berpendidikan, mandiri, dan keduanya memiliki karakter yang kuat. Kisah cinta mereka dimulai ketika bertemu dengan sosok laki-laki yang berpendidikan dan seorang mahasiswa kedokteran dari Jakarta yang bernama Yusuf.

Tidak hanya menyajikan keromantisan yang tertuang di dalam cerita, namun di dalam novel ini sang pengarang menyelipkan tentang emansipasi perempuan dan bagaimana perempuan dapat menjadi sosok yang berpendidikan. 

Setelah mengetahui sepintas mengenai novel, karya selanjutnya yang membuat saya kagum adalah kumpulan puisi sunyi yang menggugah suasana hati karya Amir Hamzah. 

Tema puisi yang ditulis oleh Amir Hamzah ialah kerinduan dan kesedihan. Namun, makna yang terkandung di setiap lariknya sangatlah dalam. Dunia sastra tidak hanya karya yang semata-mata untuk dinikmati, namun karya sastra adalah cerminan dari bangsa yang maju.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline