Lihat ke Halaman Asli

tammy danny

Saya seorang kolektor

Filateli

Diperbarui: 2 Januari 2022   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 Kata Filateli awalnya diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang perangko, amplop bermaterai, cap pos, kartu pos, dan benda-benda lain yang berhubungan dengan pengiriman pos.

Saat ini Filateli lebih dimaknai sebagai  kegemaran pengumpulan barang-barang yang berhubungan dengan perangko dan benda pos lainnya.

Istilah filateli berasal dari bahasa Inggris philately yang berasal dari bahasa Prancis philatlie, awalnya diciptakan oleh Georges Herpin orang Perancis pada tahun 1864, yang berasal dari kata philos (Yunani) ()- phil(o)-, yang arti nya suka atau cinta, dan ateleia , yang berarti: bebas pajak.  hal ini dimaksudkan bahwa dengan ditempelnya perangko pada sepucuk surat, maka sipenerima surat tidak perlu lagi membayar pajak atas surat yang diterimanya.

Herpin menciptakan istilah tersebut untuk menggantikan kata timbromanie yang sempat digunakan selama beberapa tahun, namun rupanya nama tersebut kurang disukai, sehinggaa lambat laun  tidak digunakan lagi setelah kata  filateli lebih diterima secara luas oleh masyarakatpada tahun 1860-an.

 

Perangko Pertama.

Pada masa itu, penerima suratlah yang harus membayar biaya pengiriman surat, dengan dilekatkan perangko pada surat, berarti penerima surat tidak harus membayar biaya pengiriman surat tersebut.

Gagasan awal perangko dari Rowland Hill yang pada tahun 1840,  menempelkan perangka pada permukaan surat sebagai alat pembayaran biaya pos di Inggris.

 

Besaran biaya pos awalnya ditentukan berdasarkan jarak yang ditepuh (dan berat surat), tetapi Hill mengamati bahwa seharusnya biaya transportasi yang terutama adalah untuk  pengelolaan surat dan bukan biaya pengangkutannya. 

karena biaya pos dibayar oleh penerima surat pada saat surat, akibatnya banyak surat yang ditolak   dan tidak diambil oleh penerima surat  dan harus dikembalikan kembali kepada pengirim, sehingga memerlukan perjalanan dua arah tanpa pendapatan. Hill mengusulkan perubahan yang cukup radikal: bahwa pembiayaan surat sebaiknya  dibayar di muka oleh pengirim, dan biayanya sama kemanapun juga selama masih di Ingris Raya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline