Lihat ke Halaman Asli

Perasaan Hati Untuk Ibu *untuk hari Ibu*

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ingat betul, setiap aku bangun pagi ibu sudah ada di dapur dan sarapanku sudah tersdia. Entah kapan ibu membuat. Sewaktu ada kesulitan disekolah atau ada kawanku yang nakal, aku selalu bercerita kapada ibuku, dan waktu aku terasa tidak sehat badanku, ibu menyentuh dahiku dengan punggung tangannya dan memberiku obat dan menyuruhku istirahat.

Ibuku bercerita bahwa alam tempatku tinggal dan semua isinya diciptakan Tuhan karena Tuhan sayang pada manusia. Tapi kata ibuku, tidak semua anak seberuntung aku yang mempunyai ibu. Katanya ada anak yang terpaksa kehilangan ibu, bahkan banyak anak yang tidak punya keluarga. Belum lama ini banyak anak-anak sebayaku yang kehilangan orang tua, kehilangan rumah dan sekolah karena desanya dilanda bencana. itu sebabnya, ibu mengajarkan aku selalu bersyukur dan mendoakan anak-amak lain yang tidak seberuntung aku. Terimakasih Ibu ..

Aku menyesal kalau mengingat sikapku pada ibuku. Betapa sering aku memberontak terhadap aturan-aturan, meremehkan nasehatnya dan menganggapnya ketinggalan jaman. Karena itu aku lebih senang berada dengan teman-temanku dn hanya mengingat ibu kalau aku membutuhkan sesuatu. Acapkali ibuku terlihat letih, atau aku mendapatainya termenung. Yang dia pikirkan hanyalah kebutuhan kami, anak-anaknya. Seingatku, tak pernah ibu mendahulukan kepentingannya, prioritas utamanya adalah kami. Terimakasih Ibu ..

Happy Mother's Day .. :))




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline