Kawasan Jalan Ciputat Raya terbilang ramai saat sore. Saya bersemangat menenteng bawaan berisi botol plastik bekas air mineral yang sengaja saya kumpulkan. Ukurannya relatif besar.
Tas berwarna hijau bertulis kantong Bank Sampah inilah yang memberi motivasi pada saya untuk sedikit memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Meski jujur saja saya kerap bertanya, hidup tanpa sampah plastik? mungkinkan menjadi sebuah keniscayaan.
Beruntung saya bukan termasuk manusia pesimis. Setidaknya saya yakin, ada jalan untuk terus memperbaiki lingkungan dari gempuran sampah plastik.
Langkah kecil telah saya mulai lebih dari dua tahun lalu. Menjadi anggota bank sampah, dimana saya tidak akan malu memungut sampah plastik berupa botol air mineral ata gelas bekas minuman untuk saya bawa pulang. Di sudut rumah sengaja saya letakkan kardus berukuran besar untuk menampung aneka sampah plastik.
Awalnya seperti kurang kerjaan saja. Tanpa sungkan saya kerap menyisir tempat sampah besar di lingkungan hunian. Memisahan sekaligus mengambil sampah plastik.
Lambat laun menjadi kebiasaan. Bahkan menjadi satu kegembiraan tatkala ada warga hunian yang memisahkan botol-botol bekas minuman dalam kantong plastis terpisah.
Rasa syukur bahwa mungkin tetangga melihat perilaku saya yang kerap memungut sampah plastik, sehingga mereka mempermudah dengan memisahkan sampah plastik dan meletakkan terpisah dari sampah basah.