Lihat ke Halaman Asli

Tamita Wibisono

TERVERIFIKASI

Creativepreuner

Sambang Lapak Kenanga, Peradaban Luar Biasa bagi "Pekerja Lingkungan" yang Tersembunyi

Diperbarui: 3 Desember 2023   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pri generasi emas di lapak sampah plastik

Kawasan Jalan Ciputat Raya terbilang ramai saat sore. Saya bersemangat menenteng bawaan berisi botol plastik bekas air mineral yang sengaja saya kumpulkan. Ukurannya relatif besar. 

Tas berwarna hijau bertulis kantong Bank Sampah inilah yang memberi motivasi pada saya untuk sedikit memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Meski jujur saja saya kerap bertanya, hidup tanpa sampah plastik? mungkinkan menjadi sebuah keniscayaan. 

Beruntung saya bukan termasuk manusia pesimis. Setidaknya saya yakin, ada jalan untuk terus memperbaiki lingkungan dari gempuran sampah plastik. 

Langkah kecil telah saya mulai lebih dari dua tahun lalu. Menjadi anggota bank sampah, dimana saya tidak akan malu memungut sampah plastik berupa botol air mineral ata gelas bekas minuman untuk saya bawa pulang. Di sudut rumah sengaja saya letakkan kardus berukuran besar untuk menampung aneka sampah plastik. 

Awalnya seperti kurang kerjaan saja. Tanpa sungkan saya kerap menyisir tempat sampah besar di lingkungan hunian. Memisahan sekaligus mengambil sampah plastik. 

Lambat laun menjadi kebiasaan. Bahkan menjadi satu kegembiraan tatkala ada warga hunian yang memisahkan botol-botol bekas minuman dalam kantong plastis terpisah. 

Rasa syukur bahwa mungkin tetangga melihat perilaku saya yang kerap memungut sampah plastik, sehingga mereka mempermudah dengan memisahkan sampah plastik dan meletakkan terpisah dari sampah basah.

dok.pri setor ke bank sampah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline