Lihat ke Halaman Asli

Tamita Wibisono

TERVERIFIKASI

Creativepreuner

Menulis dan Memasak, Upgrading Skill Selama Ramadan yang Penuh Tantangan

Diperbarui: 16 April 2021   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kreasi Kolase dari Dok.Pri

Zaman terus berubah. Era milenium bertansformasi menjadi era digital dimana tantangan industri 4.0 kian meningkat pesat. Terlebih dengan hadirnya pendemi. Pergeseran nilai dan adaptasi kebiasaan baru teraplikasi hampir di setiap sektor kehidupan.

Dulu, setiap mereka yang menulis harus berkutat dengan komputer. Pun kemudian dicetak pada lembaran kertas. Menjadi karya yang bisa dibaca pada lembar halaman majalah, koran atau buku. 

Begitupun dengan memasak. Menjadi ranah domestik yang kurang banyak peminat. Apalagi di kalangan perempuan, stigma memasak bagian dari 3 ur ( dapur-sumur-kasur). Dalam perspektif gender nilainya tidak lebih dari sebuah aktifitas domestik yang kekunoan 

Siapa sangka dua bidang tersebut diatas, baik menulis ataupun memasak mengalami metamorfosa nilai, tampilan bahkan peminat. Era digital membuka akses seluas-luasnya kepada tiap individu untuk bisa menulis. Bagi mereka yang memiliki gaya tulisan straight.  news, aneka portal netizen journalist memberi ruang  yang sangat terbuka. 

Aneka langgam tulisan bisa dengan mudah dijumpai dalam berbagai portal digital. Tak sebatas karya jurnalisme warga, melainkan juga aneka bentuk sastra, puisi, cerpen, pun novel semua tersedia secara digital.

Lebih dari lima tahun saya belajar banyak di dunia digital. Sebut saja sejak mengenal Kompasiana. Berawal dari menulis aneka tema. Selanjutnya saya mengenal dunia media sosial. Ini pun masih menjadi platform yang bisa menampung karya tulisan, sebut saja menjadi Influencer newbie.

Semua saya jalani seiring hobby dan kreatifitas rumahan. Selain menulis saya pun dengan senang hati bergiat di dapur mungil yang saya miliki. Siapa sangka, berawal dari aktifitas ibu rumah tangga yang sesekali menyajikan masakan rumahan, kemudian berkembang menjadi hobby mengisi waktu luang. Apalagi di masa pandemi dimana hampir seluruh waktu kita habiskan di rumah saja. 

Learning by doing. Semua saya pelajari secara otodidak. Saya sadar, usia saya sudah melampaui batas maksimal untuk menjadi pekerja tetap di sebuah perusahaan atau bahkan PNS. Namun bukan berarti saya terlalu tua untuk mengejar mimpi dan target masa depan saya.

You are never too old to follow your dreams. Sebuah kalimat motivasi yang saya dapatkan dari channel motivasi di media sosial bertajuk Dhar Man. Hal itu pula yang membuat saya sadar, tidak cukup kiranya saya hanya menjalani menulis dan Memasak sebatas hobby.

Ada sebuah capaian atau target yang harus saya kejar dari dua aktifitas tersebut. Masing-masing memiliki peluang dan tantangan kedepan. Up Grading, meningkatkan atau menambah skill menjadi sebuah keharusan!

Saya orang yang menyukai challange atau tantangan. Begitupun dengan skill, tanpa tantangan kemampuan yang kita miliki tentu akan menjadi stagnan tak akan pernah berkembang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline