Idul Fitri tanpa aneka kue kering ala lebaran? Aduh ibarat sayur tanpa garam kali ya. Meski sedang berada ditengah pandemi, agaknya soal ketersediaan kue lebaran meski sederhana akan tetap ada.
Ditengah aneka rupa, rasa dan harga kue kering khas lebaran, biasanya ada yang rajin membuat sendiri alias home Made ada pula yang praktis membelinya. Ya, aneka kue kering banyak dijual secara offline ataupun online.
Dari sekian banyak kue kering lebaran yang banyak disuka,ada beberapa diantara yang asli bercita rasa khas daerah masing-masing. Nah, berhubung lebaran tahun ini adalah lebaran kedua bagi kami di Jakarta maka saya pun mengulik kue kering Jadul alias Jaman dulu yang tetap eksis dan banyak disukai hingga sekarang.
Berdasarkan eksistensinya nih ternyata dari ketiga kue kering Jadul ala Betawi ini masih cukup disukai hingga sekarang. Hal itu terbukti masih banyak yang bisa membuat kue kering ala Betawi, bahkan menjualnya secara online ataupun offline.
Semprit
Kue kering yang bentuknya menyerupai bunga ini kerap disangka masih serumpun dengan nastart, kastangel, ataupun putri salju. Padahal, semprit termasuk kue kering Jadul ala Betawi yang hingga kini masih banyak dijumpai. Semprit bahkan tidak saja bisa dinikmati oleh masyarakat Betawi saja.
Cita rasa semprit yang manis gurih dan lembut ini kerap didapati di beberapa daerah di luar Jakarta. Ini menjadi tanda bahwa Semprit menempati urutan yang paling banyak disukai dibandingkan dengan biji Ketapang dan akar kelapa.
Hayo, siapa yang tidak suka semprit? Pasti sudah pernah mencicipinya bukan?
Biji Ketapang
Seperti namanya, bentuk kue satu ini memang menyerupai biji pohon ketapang. Duh, sepertinya pohon ketapang sudah jarang dijumpai sekarang ini.