Tradisi mudik ramai sebentar lagi. H-7 hingga jelang datangnya lebaran warga berbondong-bondong menempuh perjalanan puluhan hingga ratusan kilometer untuk pulang ke kampung halaman. Berkumpul dan bertemu sanak keluarga adalah agenda yang seolah wajib hukumnya saat hari raya tiba. Berbahagialah mereka yang sudah jauh-jauh hari merencanakan mudik tahun ini.
Aneka pilihan moda transportasi bisa di dapat dengan mudah dengan harga yang bervariasi. Pilihan jalur udara dengan menggunakan pesawat terbang bisa dipilih oleh mereka yang punya anggaran lebih.
Sementara moda transportasi umum melalui jalur darat lebih terjangkau oleh sebagian besar masyakarat. Begitupun jalur lau t dengan kapal yang siap menyangkut pemudik lintas pulau menyeberang lautan hingga tiba di kampung halaman.
Bagi mereka yang telah memiliki kendaraan pribadi, kendaraan roda empat relatif lebih nyaman digunakan dan bisa mengangkut seluruh anggota keluarga, selama jumlahnya tidak lebih dari 7 orang. Bagi pemudik yang tergolong nekat, melaju diatas kendaraan roda dua alias sepeda motorpun kerap dilakoni dengan sekian resiko yang tentunya harus diantisipasi.
Belajar dari pengalaman selama ini yang beberapa tahun lalu ikut serta melakukan mudik melintas propinsi dari JAwa Timur Ke Jawa Tengah, ataupun sebaliknya, persiapan mudik cukup membuat asyik pelaku mudik. Akibatnya hal yang utama terkdang justru malah terlupa. Barang bawaan, buah tangan atau bingkisan lebaran kerap didahulukan, sementara faktor kesehatan baik dari diri sendiri ataupun anggota keluarga lain tak diindahkan. Begitupun terkait cek laik jalan bagi kendaraan menyangkut kesehatan mesin dari bengkel yang berkualitas.
Terkadang ketersediaan air karburator, ban cadangan, hingga pasokan BBM yang cukup selama perjalanan cenderung digampangkan. Pastikan ban mobil dalam kondisi layak jalan. Bawa alat perbengkelan sederhana sebagai antisipasi selama dipejalanan.
Perjalanan panjang sekian jam dalam tradisi mudik memang menjadi sebuah pengalaman yang penuh suka duka. Indah bisa diceritakan dihadapan sanak keluarga begitu tiba di kampung sana. Namun apa jadinya jika ternyata faktor kesehatan dikesampingkan begitu saja. Akibatnya kita tidak bisa menikmati perjalanan mudik yang harusnya pebuh suka cita. Atau ketika nasib naas menimpa kendaraan yang tengah dikendarai tiba-tiba mogor ditengah jalan. Jadilah mudik dipenuhi dengan kerepotan.
Beruntung saya dan beberapa pegiat media sosial termausk diantaranya penulis Blog maupun Video Blog menghadiri moment bermanfaat untuk kesiapan mudik. Bersama Menteri Kesehatan RI Ibu NIna Moeloek, Sekjed Kemenhub Pak Djoko Sasono, Beserta Dirjend Germas dan Dirjen Yankes Kementerian Kesehatan RI, kami banyak belajar tentang prioritas utama persiapan Mudik.
Bertempat di area parkir Inap stasiun Gambir, kami berkumpul bersama komunitas motor dan pecinta otomotif menyimak banyak hal terkait dengan informasi mudik 2019 dari Kementerian Kesehatan yang bersinergi dengan Kementerian Perhubungan.
Pastikan cek kesehatan terlebih dahulu sebelum mudik. Bawa persediaan obat yang bisa menjadi Pertolongan Pertama saat keluhan sakit dirasa. Sebaiknya bawa bekal makanan sendiri untuk menjamin kesehatan selama perjalanan. Hindari membeli makanan di pinggir jalan yang terlihat kurang higienies. Siapkan persediaan air minum sehat yang cukup selama perjalanan.
Beristirahatlah ketika kondisi supir sudah lelah atau mengantuk. Hindari doping minuman suplemen secara berlebihan. Tetap konsumsi buah yang mudah untuk dikupas seperti pisang, jeruk, apel agar tubuh tetap mendapat pasokan vitamin secara alami. Tetap jaga kebersihan dalam kendaraan. Buanglah sampah pada tempatnya.