Lihat ke Halaman Asli

Tamita Wibisono

TERVERIFIKASI

Creativepreuner

Pasca Debat Putaran Pertama, Ma'ruf Amin Perkuat Basis Dukungan di Kampung Halaman

Diperbarui: 26 Januari 2019   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pri Santri dan Santriwat menungu hadirnya KMA (dokpri)

Hujan mengguyur hampir semua wilayaj Jabodetabek menjelang sore hingga maghrib tiba. Agenda Ngaji bareng bersama KH. MA'ruf Amin (KMA) sekaligus kopi darat yang di prakarsai oleh muda mudi Indonesia dan majelis pecinta ulama dilangsungkan pasca shalat ISya di Gedung DPD KNPI KOta Tangerang yang terletak satu kompleks dengan Gor Kota Tangerang.

 Dalam rintik air hujan saya memastikan datang di acara yang dihadiri oleh kandidat cawapres 01 pendamping Jokowi. Ngaji Kupiing alias mendengarkan cemarah keagamaan, menjadi satu niat yang menguatkan kedatangan saya malam itu. Sehari pasca Debat Kandidat capres Cawapres putaran I, KH Ma'ruf Amin merapatkan barisan di Kampung halamannya.

Sesampainya di lokasi acara. Tampak banner berukuran besar memuat foto Mantan Ketua MUI terpampang di halaman. Tenda dan gelaran karpet dipasang di halaman gedung. 

Sementara di dalam gedung, tampak baliho yang memajang foto dan sekilas profil Maruf Amin menghias di beberapa sudut ruang. Dua panggung sekaligus disiapkan. Panggung utama diperuntukkan kehadiran KMA sementara panggung disisi kanan diisi oleh perangkat musik islami sebagai hiburan yang disiapkan.

Sejak kalimat-kalimat saktinya meluncur dalam menjawab pertanyaan debat kandidat Presiden dan wakil presiden 17 Januari lalu, Saya memiliki keyakinan tersendiri bahwa  KH. M'ruf Amin memiliki keistimewaan tersendiri. Hal itu pula yang kemudian menjadi kan Jokowi memilih untuk mendampingi berlaga pada pilres 2019 ini. 

Nyata, Maruf Amin yang kemunculannya sebagai cawapres  diluar dugaan banyak pihak mampu menunjukkan kualitas pemikirannya saat debat capres Cawapres putaran pertama.

Suasana begitu hangat malam itu. Hadir ratusan hampir mencapai seribu santri dan santriwati , Ibu-ibu majelis taklim pengajian, serta bapak-bapak yang selama ini aktif bernaung di bawah panji Nahdlatul Ulama. Sembari menunggu hadirnya guru ngaji, hiburan musin islami tersaji. Alunan musik merdu berisi shlawat dan lagu kekinian yang kerap dinyanyikan oleh grup Band islam yang tenar menggema diseisi ruang. 

Semua berdiri sembari tetap melantunkan shalawatan ketika KH. Ma'ruf Amin 9KMA)didampingi Istri memasuki ruangan dan lekas mengambil posisi di tempat yang disediakan. Gaya bicara ala Kyai Khos begitu kentara dalam pendengaran saya. 

Namun anehnya, beberapa kalangan santri dan santriwat sempat menanggapi apa yang KMA sampaian dengan celetukan-celetukan gaya anak muda. KMA pun menanggi dengan santai clemongan dari kalangan generasi milenials. Itu artinya, usia KMA tidak menjadi jarak dan gap pskilogi bagi generasi milenials yang hadir malam itu.


Apa yang disampaikan KMA adalah menyoal kebohongan atau yang belakangan disebut Hoax. Tak lama KMA menjadi guru dalam ruang mengaji malam itu. Hanya berkisar 30 menit. 

Namun antusias mereka yang hadir cukup menggambarkan betapa KMA memiliki tempat di kalangan masyarakat Banten, khususnya KOta Tangerang. Hal itu terungkap manakala ada serombongan ibu-ibu pengajian yang rela hadir lebih awal di lokasi acara. Hanya karena tidak ingin terlambat mendengarkan apa yang disampaikan KMA.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline