Lihat ke Halaman Asli

Tamita Wibisono

TERVERIFIKASI

Creativepreuner

Suatu Hari di Rumah Atsiri

Diperbarui: 21 Oktober 2018   06:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komposono Di Roof Top Rumah Atsiri (dok, Iffah Ipeh)

Ada aroma wewangian yang begitu lekat di hati saat menyebut rumah Atsiri. Berawal dari ajakan teman-teman kompasianer yang tergabung dalam Komposono (komunitas Kompasianer Solo Raya), lebih dari dua tahun lalu kali pertama saya melihat sebuah areal yang tengah digadang-gadang sebagai rumah atsiri. Penamaan lokasi tersebut dengan rumah atisiri bukan tenpa alasan. 

Jejak sejarah di lokasi yang berada di Jl. Watusambang, Watusambang, Plumbon, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah ini begitu nyata  di depan mata. 

Sebuah jejak keberadaan pabrik pengolahan minyak atsiri yang diberi nama Citronella Bangunan kokoh yang konon dibangun  sejak tahun 1963 itu sempat menjadi mimpi besar agar dapat memberi kesejahteraan warga disekitar kawasan tersebut era Soekarno.  Sayang, kandas akibat gejolak politik tahun 1966. Dan kini sisa-sisa peninggalan sejarah pabrik citronella memasuki babak baru.

Proses Akuisisi oleh pemilik PT Rumah Rempah menjadikan areal bangunan bersejarah itu mengalami penyegaran dengan nama baru yakni  PT Atsiri Indonesia sejak tahun 2015 lalu. Cita-cita untuk membumikan atsiri di kawasan Tawangmangu itupun kembali menggeliat. Hampir 3 tahun berlalu, rumah atsiri terus berbenah. 

Penataan kawasan wisata terpadu dirancang dan direncanakan sedemikian komperehensif. Tak hanya mengedepankan unsur kesejarahan melalui eksplorasi jejak citronella dalam perwujudan museum, rumah Atsiri akan mewujudkan konsep wisata edukasi menjadi salah satu wisata andalan yang di tawarkan.

bangunan bersejarah pabrik Citronella yang tetap dipertahankan dan menjadi bagian utama rumah atsiri(sumber : FB Rumah Atsiri Indonesia

Hingga tiba kesempatan itu lagi. Berkunjung ke rumah Atsiri untuk yang kedua kali. Bersama Komposono, rombongan bertolak dari kawasan rumah rempah Colomadu. 

Agenda kala itu, tidak saja sekedar melihat perkembangan penataan rumah atsiri yang sudah mulai melalakukan trial opening,melainkan kami akan mencicipi menu istimewa yang bertajuk "citronellla'. Ini bagian dari jamuan makan yang dilakukan oleh kawan-kawan Komposono yang bertempat di Citronella Resto. Ya, Citronella resto adalah salah satu unit wisata kuliner yang bisa dinikmati pengunjung rumah Atsiri.

Tidaklah sulit untuk menjangkau keberadaan rumah Atsiri. Dari Arah Barat dalam hal ini Jogjakarta, Semarang, ataupun Solo hanya butuh waktu kurang lebih 1-2 jam melewati jalan utama Solo-Karanganyar yang mengarah ke kawasan Wisata Tawangmangu. Atau jika kita menempuh perjalanan dari Jawa Timur via Magetan-Sarangan, maka lokasi rumah Atsiri berada setelah kawasan wisata Tawangmangu. 

Sayangnya, jalur ini masih minim sarana transportasi publik berupa bus atau angkutan umum laiinya. Jika pun ada, butuh waktu tunggu yang relatif lama. Sehingga untuk dapat menjangkau rumah atsiri dan menikmati keindahannya, pengunjung harus menggunakan kendaraan pribadi. Oleh sebab rumah atsiri masih dalam fase penyempurnaan pembangunan, sebagian kawasan masih ditutup untuk pengunjuk. Termasuk sebagain akses masuk kendaraan yang belum dibuka total dan tampak masih ditututup oleh pagar yang terbuat dari seng. 

Ah, rumah Atsiri pastinya kini lebih cantik dari yang sempat saya dan kawan-kawan Kompasianer lihat beberapa tahun lalu. Benar saja, begitu kami tiba di kawasan kawasan terpadu itu, mata saya menangkap pemandangan yang berbeda. Akses masuk pengunjung telah ditata sedemikian rupa. Bahkan sistem deposit melalui kartu yang sekaligus berlaku sebagai alat pembayaran di lokasi Citronella Resto diperlihatkan kepada kami oleh petugas di akses pintu masuk. Hanya dengan membayar Rp. 50.000, pengunjung bisa menikmati alternatif wisata keluarga lengkap dengan hidangan kulinernya.

Satu persatu dari kami bergegas menapaki jejak mimpi akan kejayaan Citronella tempo dulu. Kini, sebagain areal lahannya seolah disulap menjadi taman bunga penuh warna. Sementara di salah satu sayap arealnya telah digunakan untuk operasional Cirtronella Resto dengan konsep resto semi terbuka. Deret bangku dan kursi ditata sedemikian rupa. Sebagian menempati ruangan tertutup, dan sebagian besar lainnya merupakan kawasan resto areal terbuka yang sekelilingnya tersuguh pemandangan taman bunga beraneka Warna.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline