Menjelang suksesi kepemimpinan nasional lima tahunan, akrobatik politik kian masif terlihat. Tak sekedar like and dislike yang berujung pada pindahnya pilihan politik sebagai sebuah mutasi. Konon, beredar pula di beberapa kalangan semacam para pemilik kekuatan "mutan".
Lets Imagine...Seseorang yang tampak kalem, penuh bakat keartisan dari lahir, tiba-tiba berubah!!!! (saat membaca kata berubah, silahkan ingat nada ucapan ala satria baja hitam). Mungkinkah ada injeksi tertentu sehingga dirinya menjadi manusia -manusia super power?
Aksi Massa dan Massa aksi yang marak mengusung #2019GP patut diacungi jempol dalam hal pengepulan massa. Namun, cukupkah mereka puas hanya dengan acungan jempol saja? Tentu tidak. Mimpi siang bolong mereka untuk mengganti tampuk kepemimpinan negeri ini bisa saja menjadi sebuah ironi.
Malu-malu kucing, dengan bias kepentingan yang ada dalam gerakan itu menjadikan arah gerakan kian absurd. Siapa sebenarnya presiden yang mereka kehendaki untuk mengganti sosok Jokowi? Atau diam-diam ada sinyal fundamentalism yang mereka bungkus sedemikian rupa sembari mengukur kekuatan.
Kuartet #2019GP Bukanlah Kuartet Jaya
Dari sekian banyak inisiator hingga penggerak #2019GP, tersebutlah empat sekawan eh empat orang yang namanya mencuat. Wajahnya kerap mengias layar kaca hingga media massa lainnya.
Berbagai Foto, Video, komentar ala mereka terkemas dan menjadi konsumsi publik melalui jejaring yang mereka maksimalkan. Siapakah Kwartet yang mencoba menjadi jaya itu?
Mardani Ali Sera, Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini menjadi salah satu inisiator gerakan #GP2017. Meski Fadli Zon hingga Fahri Hamzah turut mensupport gerakan ini. Nama Mardani Ali lah yang justru moncer ditengah pergerakan massa yang mengusung konsep deklarasi di berbagai kota lintas Propinsi itu.
Putra betawi ini sejatinya adalah seorang akademisi yang menjadi dosen di sebuah perguruan tinggi swasta di bilangan Jakarta Barat sana. Kursi legislatif di DPR RI dia peroleh melalui mekanisme pergantian antar waktu (PAW) pada Februari 2107.
Gagal maju dalam Pilgub DKI, Mardani masih legowo menjadi Ketua tim pemenangan Anies-Sandi. Dan terbukti sukses. Belakangan, beredar bisik-bisik tetangga bahwa nama Mardani Ali muncul sebagai salah satu kandidat pengganti Sandiaga Uno menggantikan posisi Wakil Gubernur DKI. Meski kelihatannya, harus mengalami pasang surut proses lobby dengan petinggi Gerindra.
Itulah sekelumit kiprah personil kwartet #2019GP yang tengah mencoba peruntungan politiknya menjelang 2019. Berbekal nama tenar layaknya artis, Mardani Ali kembali maju sebagai caleg DPR RI periode 2019-2024. Dari Daftar Calon Sementara yang dirilis KPU Nama Mardani tercatat sebagai penghuni dapil panas DKI Jakarta 1. Wajar dia menjadi salah satu sosok "mutan" di arena sedari sekarang.