[caption caption="sumber Fiksiana community"][caption caption="sumber : Fiksiana community"]
Tamita Wibisono 55
Dear Diary,
Tidak terasa waktu kian berlalu. Aku nyaris tak pernah menyentuhmu kini. Padahal dulu masa-masa itu menjadi gurat tulisan tersendiri diatas kertas berhiasmu. Ah sudahlah, tidak untuk membuka catatan-catatan lama itu. Sebab kini, nyatanya semua telah berubah. Aku ...terlebih kamu.
Oh ya, aku hanya ingin mengenalkan ceriwis kepadamu. Iwis, demikin kami sering memanggilnya. Itu lho kucing kecil yang empat bulan lalu aku pungut dari teras rumahnya tetangga. Tidak terasa, sekarang dia sudah tidak semungil dulu. Memelihara kucing bukanlah hal asing buatku. Sedari kecil aku akrab dengan hewan berbulu satu ini.
Kehadiran ceriwis membawa arti tersendiri. Tingkah lucunya membuat kami terpingkal. Lihat saja saat dia mengejar kelereng. Tak jarang dia membangunkan tidur dengan masuk ke kamar dan meloncat ke atas tempat tidur.
Dear Diary,
Sungguh, bukan bermaksud menduakanmu. Kehadiran Iwis memang menyita banyak perhatianku. Terlebih pada saat minggu pertama dia beradaptasi dilingkungan rumah ini. Iwis sakit, tidak mau makan, badannya tergolek lemas. Aduhhh! aku kena marah sama suami. Diminta bertanggung jawab kalau sampai kucing ini harus kehilangan nyawa.
Bingung, sedih, takut berdosa menjadi penyebab kematiannya. Niatku memelihara dia. Tidak tega membiarkan kucing kecil tanpa induk itu terus mengeong. Apalagi musim hujan begini, pastinya akan membuatnya kedinginan diluar sana. Dalam kepanikan, aku berusaha mencari informasi klinik dokter hewan lewat mesin pencari yang terkenal itu.
Beruntung, ternyata tak jauh dari sini ada klinik hewan. Ada rasa cemas, jangan-jangan mahal. Bersyukur karena dari informasi yang ada disebutkan juga tarifnya. Harga yang masih terjangkau. Iwis pun aku bawa kesana dengan berharap penuh kesembuhannya.
Tahukah kamu Diary..?